alunan nada biola mengantarkan langkahku
dawai dawai kesepianpun setia menemaniku
ku terus tersenyum dalam simfoni sedih ini
tidak menciba bahagia, hanya ingin bertemu ketenangan hati
---
Ku coba tuk lupakan namamu
ku coba tuk hapuskan bayangmu
ku sadar takkan semudah itu
karena ku masih sayang kamu
di akhir hari indah ini kuceritakan kisah sedihku
pada kalian semua
---
ku bagai biola tanpa dawai bila tanpa kau di sisiku
ku bagai burung patah sayap bila kau tak obati lukaku
maafkan aku tapi kuharus pergi
dari kisah hidupmu, sayang
---
21 0ktober 2009
mengapa ada derita
bila bahagia tercipta
mengapa ada rasa sakit
bila kita bisa merasakan
semua kenikmatan
mengapa Tuhan membiarkanku
masih di sini
bila akhirat jauh lebih indah
oriza 21 oktober 2009
betapa bodohnya diriku
betapa cerobohnya diriku
betapa tololnya diriku
kini aku telah dicap
ditandai
apa yang harus aku lakukan
tuk pulihkan keadaan yang sedang siksa aku sekarang
usan, 19 oktober 2009
kenangan tak bisa dilupakan
ia bagai bayang bayang yang mengekor gerak hati
kenangan jangan dilupakan
karenasaat kau menghapusnya
bagian hidupmu terhapus juga
---
tapi ketika kebahagiaan merebak,
berdentum harpa tanpa dawai
burung patah sayap,
bahkan yang tak bersayap
berlari,
alih alih terbang mengejar mimpi
0 comments:
Post a Comment