SKL BAHASA INDONESIA
12 December 2009
1. ABSTRAK DAN KATA KUNCI
Abstrak memuat uraian mengenai umum masalah yang dibahas dalam artikel dan hal-hal yang sedang dikritisi secara ringkas. Abstrak disajikan di bagian awal penelitian dengan font Times New Roman 11, disusun dalam satu paragraf, terdiri dari 100 sampai 150 kata, dan diikuti dengan sedikitnya empat kata kunci (keywords).
2. PENDAHULUAN
Bagian ini berisi tentang latar belakang (motivasi) penulisan, konteks permasalahan yang dibahas, dan tujuan pembahasan.
3. PEMBAHASAN
Bagian ini berisi kupasan permasalahan yang meliputi analisis, argumentasi atau komparasi dan pendirian penulis mengenai masalah yang dibahas.
4. KESIMPULAN
Bagian ini menyajikan kesimpulan penulisan atas masalah yang dibahas, termasuk saran-saran, implikasi, dan alternatif-alternatif jika ada. Bagian ini disajikan tanpa nomor dan dalam bentuk paragraf.
5. DAFTAR REFERENSI
Bagian ini memuat semua sumber kutipan dan rujukan yang digunakan dalam penulisan artikel (hanya sumber-sumber yang digunakan yang dimuat dalam daftar referensi).
Menentukan Unsur Paragraf
Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut dapat diterima dengan jelas oleh pembaca maka paragraf harus tersusun secara logis-sistematis. Alat Bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu ialah unsur-unsur paragraf
Jika diuraiakan satu per satu unsur-unsur paragraf itu adalah :
a. Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak. Ide pokok bisaanya berupa kata, frase atau klausa.
b. Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih abstrak.
c. Ide pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk yang kongkret. Ide pengembang berupa kata, frase, atau klausa.
d. Kalimat pengembang yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam bentuk kongkret.
e. Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara mengulang bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf.
f. Transisi yaitu mata rantai penghubung paragraf. Transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi atau kepaduan antarkalimat, antarparagraf dalam suatu karangan
Menentukan Isi Paragraf Simpulan Paragraf dan Arti Istilah/Kata dalam Paragraf
Paragraf yang memiliki simpulan paragraf biasanya memiliki pola induktif.
Untuk mengidentifikasi teks berpola induktif, ciri-ciri berikut dapat menuntunmu mengenal lebih jauh jenis teks berpola induktif tersebut.
Ciri-ciri teks berpola induktif:
1. Simpulan atau pernyataan umum terdapat di akhir setiap paragraf;
2. Selain terdapat di setiap akhir paragraf, simpulan juga dirumuskan dalam sebuah paragraf yang diletakkan di akhir teks (simpulan umum);
3. Contoh, ilustrasi, kasus, atau uraian khusus disajikan lebih dulu sebelum ditampilkannya pernyataan umum atau simpulan
Kalimat simpilan paragraf bisa dilihat dari kata yang digunakan di awal kalimat, seperti : jadi ; maka ; oleh karena itu ; dan lain sebagainya yang mengungkapkan kesimpulan
Menentukan Opini dalam Tajuk Rencana
Kalimat opini adalah pendapat yang dikemukakan oleh penulis tajuk rencana, dengan mengaitkan dengan pendapat pribadinya.Biasanya opini dalam tajuk rencana didahului kata kata sepertinya, mungkin, kira kira, dan lain sebagainya yang menyatakan perkiraan dan pendapat.
Berkaitan dengan opini dalam suatu pemberitaan, harus dibedakan dengan jelas dan tegas antara opini wartawan dan opini narasumber. Narasumber adalah orang yang dimintai komentar atau keterangannya oleh wartawan berkaitan suatu kejadian/peristiwa.
Menentukan Isi Grafik Diagram atau Tabel
Dengan menggunakan tabel
seseorang dapat dengan mudah mengetahui berbagai perubahan yang
telah berlangsung dalam suatu masalah.
1. Baca judulnya, karena judul memberikan ringkasan yang padat tentang informasi yang akan disampaikan,
2. Baca informasi yang ada di atas, di bawah, atau di sisinya.Informasi yang ada merupakan kunci penjelas mengenai materi yang disajikan,
3. Ajukan pertanyaan tentang tujuan grafik
4. Baca keseluruhan grafik / tabel dengan tetap memperhatikan tujuan dan dapatkan keterangan dalam informasi yang dijelaskan.
Menentukan Unsur Intrinsik dan Isi Hikayat Sastra Melayu Klasik
Unsur intrinsik karya sastra Melayu klasik sama seperti halnya
karya-karya sastra prosa pada umumnya, seperti cerpen atau novel.
Unsur intrinsik yang dimaksud adalah tema cerita, alur cerita, latar
cerita, penokohan, dan amanat cerita. Unsur intrinsik merupakan
unsur yang membangun suatu karya sastra. Menarik dan tidaknya
suatu karya sastra tergantung menarik dan tidaknya pemaparan atau
pengungkapan unsur-unsur tersebut dalam karya sastra tersebut.
Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen
Sebuah cerpen karena dipandang sebagai karya seni, tentunya mengandung nilai intrinsik dan ekstrinsik. Nilai intrinsik dan ekstrinsik itu muncul dari pengalaman penulisnya, pengalaman tersebut apabila diperlihatkan pada pembaca akan komunikatif. Nilai intrinsik dan ekstrinsik merupakan syarat mutlak dalam kesusastraan. Pendapat Aminudin (1987:34) bahwa unsur intrinsik bersifat obyektif, menyangkut aspek bahasa dan struktur wacana yang berhubungan dengan makna. Sedangkan unsur ekstrinsik berupa biografi pengarang, proses kreatif, dan latar belakang kehidupan sosial dan budayanya.
Unsur intrinsik merupakan syarat mutlak harus ada dalam sebuah cerita pendek. Unsur intrinsik ini meliputi:
1. Tema (pokok pembicaraan)
Aminuddin (1987:91) mengatakan: “Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya.”
Jadi, tema unsur yang paling penting dalam cerpen dan setiap cerpen pasti memiliki tema, sebab tema adalah amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangan. Bahkan tema merupakan proses awal dalam kegiatan penulisan cerpen, karena penulis sebelum membuat karangan harus menetapkan terlebih dahulu tema yang akan ditulisnya.
2. Latar
Adalah waktu, suasana dan tempat cerita terjadi.
3. Penokohan atau perwatakan
Aminuddin (1987:79) berpendapat: “Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi. Sedangkan pengarang cara menampilkan tokoh atau pelaku itu disebut penokohan.”
Banyak cara seorang pembaca untuk mengenal watak atau karakter tokoh dalam sebuah cerita, di antaranya:
1. Melalui apa yang diperbuat, terutama tindakan-tindakannya.
2. Melalui ucapan-ucapannya.
3. Melalui penggambaran fisik tokoh.
4. Melalui pikiran-pikirannya.
5. Melalui penerangan langsung.
Jadi, sebuah cerita pendek atau semua cerita fiksi pasti memiliki tokoh. Tokoh tersebut digerakkan oleh pengarang dengan karakter yang diciptakannya. Karakter tokoh dalam cerita dapat dilihat dari perbuatannya, ucapannya, fisiknya, pikirannya, dan penerangan langsung oleh si pengarangnya.
3. Alur atau plot
Adalah jalan cerita/peristiwa yang saling berkaitan ( runtut )
4. Sudut pandang
Cara pandang penulis menceritaka tokoh tokoh dalam ceritanya
6. Gaya
Istilah gaya diangkat dari istilah style yang berasal dari bahasa Latin stilus dan mengandungarti leksikal adalah alat untuk menulis. Menurut Sumardjo (1986:92) bahwa gaya adalah cara khas pengungkapan seseorang. Cara bagaimana seseorang pengarang memilih tema, persoalan, meninjau persoalan dan menceritakan dalam sebuah cerpen. Dengan kata lain gaya adalah pribadi pengarang itu sendiri.
7. Suasana
Seorang cerpenis mampu menggerakkan batin pembacanya bila suasana dalam cerpen ditata dan harmonis dengan konteks cerita, sudah pasti semua cerpen memiliki suasana. Sumardjo dan Saini (1986:109) mengatakan: “Suasana dalam cerita pendek membantu menegaskan maksud pengarang, disamping itu suasana juga merupakan daya pesona sebuah cerita.”
Jadi, dalam cerita pendek itu pengarang pasti menata ceritanya, terutama dengan suasana yang diciptakannya. Misalnya suasana tokoh dalam kesedihan, gembira, atau kalut. Suasana lain pun akan dilukiskan pengarang menurut waktu saat itu, misalnya tengah malam, sore, pagi, siang, dan sebagainya.
(Sumardjo, 1981:24-43)
Menentukan Unsur Intrinsik Novel
Unsur intrinsik novel sebenarnya sama dengan unsur intinsik cerpen, namun tema yang diangkat biasanya lebih kompleks dibandingkan dengan cerpen.
Menentukan Masalah yang Diungkapkan dan Amanat dalam Drama
Menentukan masalah yang diungkapkan dalam drama dapat diketahui dengan cara mengamati apa yang menjadi pokok permasalahan cerita, atau yang sering diceritakan.Seperti konflik yang dialami oleh tokoh.
Sedangkan amanat dapat diamati dengan memperhatikan bagaimana tokoh tokoh dalam drama menghadapi konflik konflik yang ada.
Menentukan Maksud Gurindam
Makna gurindam dapat dilihat dengan menghubungkan tiap tiap barisnya, sehingga menjadi kesatuan makna yang utuh.
1. Ciri-ciri bentuk Gurindam
a. Merupakan puisi bebas atau tidak terikat
b. Rangkap : Mempunyai 2 baris dalam serangkap atau beberapa baris dalam serangkap. Setiap baris dalam rangkap merupakan isi atau maksud dan perlu bersambung dengan baris-baris dalam rangkap berikutnya untuk membawa makna yang lengkap.
Baris pertama dikenali sebagai “syarat” dan baris kedua dikenali sebagai “jawab”. Baris pertama “syarat” menyatakan sesuatu fikiran atau peristiwa dan baris kedua pula menyatakan keterangan atau menjelaskan apa yang telah dinyatakan oleh baris atau ayat pertama tadi.
c. Perkataan : jumlah perkataan sebaris juga tidak tetap.
d. Sukukata : julah sukukata juga tidak tetap.
e. Rima : rima akhirnya juga tidak tetap
Gurindam termasuk sastra lama. Gurindam ditulis dalam bentuk bait-bait.
Setiap bait berisi dua baris. Baris-baris itu mempunyai persamaan bunyi (sering
dirumuskan a-a). Dua baris dalam satu bait gurindam umumnya dipahami
sebagai satu kalimat yang sempurna. Kalimat itu terdiri atas dua anak klausa
(sering disebut induk dan anak kalimat).
Isi gurindam berupa nasihat. Kalimat dalam gurindam (baris pertama dan
kedua) umumnya menunjukkan hubungan persyaratan dan konsekuensi.
Berdasarkan bentuk/isi gurindam ciri-cirinya sebagai berikut.
a. Tiap-tiap suku (bait) terdiri atas dua baris.
b. Banyaknya suku kata pada tiap-tiap baris tidak tetap, (biasanya 10-12
suku kata).
c. Sajaknya a-a. Gurindam yang baik bersajak penuh, tetapi ada juga yang
bersajak paruh.
d. Baris kedua adalah akibat atau balasan yang tersebut dalam baris pertama.
e. Gurindam berisi nasihat.
Contoh:
a. Barang siapa tidak sembahyang
Ibarat rumah tidak bertiang.
Dengan bapa jangan durhaka
Supaya ayah tidak murka
b. Cahari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Cahari olehmu akan abdi
Menentukan Unsur Intrinsik Puisi
Secara umum menarik dan tidaknya suatu puisi, dapat ditentukan
oleh beberapa hal, di antaranya sebagai berikut.
1. Keunikan tema atau pokok permasalahan yang disampaikan.
2. Ketepatan dalam menggunakan diksi atau pilihan katanya.
3. Cara mengolah atau menggunakan ungkapan, majas/gaya bahasa,
serta berbagai simbol atau perlambang.
4. Ketepatan atau keserasian dalam mengolah rima serta kesyahduan
iramanya.
1) Tema : ide atau gagasan yang menduduki tempat utama di dalam cerita.
2) Rasa : arti emosional ( sedih, atau merasa heran dsb).
3) Nada : Intonasi puisi ( suara keras atau lembut) ; penyair dapat menggurui,
mencaci, merayu, merengek,menyindir, mengajak dsb terhadap pembaca atau
pendengar.
4) Amanat
5) Diksi
6) Imajinasi
a. Imajeri pandang
b. Imajeri dengar
c. Imajeri rasa
d. Imajeri kecap
7) Kata-kata kongkret
8) Gaya bahasa
9) Ritme
10) Rima
Menentukan Isi Kutipan Esai
Menentukan isi kutipan esai dapat dilakukan dengan cara mencari pokok pikiran dalam kutipan tersebut.
Menentukan Kata Penghubung yang Tepat untuk Melengkapi Paragraf
persyaratan paragraf yang baik yaitu kepaduan paragraf, kesatuan paragraf, kelengkapan paragraf
Langkah yang harus di tempuh dalam kepaduan paragraph adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu.Ada 2 jenis kata penghubung,yaitu kata penghubung intra kalimat yang berarti kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat.contoh. karena, sehingga, tetapi, sedangkan, dll.selain itu juga ada kata penghubung antar kalimat yang berarti kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Contoh. Oleh karena itu, jadi, kemudian, namun,bahkan, dll.
Yang dimaksud kesatuan adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Paragraf dibedakan menjadi dua yaitu Paragraf dekduktifadalah kalimat utama yang diletakkan di awak paragraf. Sedangkan Paragraf induktifadalah kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf.
Ciri dalam membuat kalimat utama
• kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang berpotensi untuk diperinci lebih lanjut. Contoh. David Beckham adalah pemain sepak bola yang sukses.
• kalimat utama dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, baik kata penghubung intra kalimat maupun antar kalimat.
Paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya ada kalimat penjelas. Ciri kalimat penjelas berisi penjelasan berupa rincian, keterangan. Contoh. Dan lain- lain, selain itu.
SYARAT SYARAT PARAGRAF
1.Kepanduan Paragraf
Persyaratan paragraf yang baik yaitu adanya kepanduan,kestuan,dankelengkapan.Terdapat dua kalimat penghubung yaitu penghubung intra kalimat.kata penghubung intra kalimat adlah kata yang menghubkan anak kaimat dengan induk kalimat,sedangkan kata penghubng antar kalimat adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lainnya.Contoh kata penghubung antar kalimat yakni oleh antar kalimat yakni oleh karena itu,jadi,kemudian,namun,selanjutnya,bahkan,dan lain lain.
Kesesatan paragraf tersebut adlah karena belum terangkainya kalimat demi kalimat denga baik.Perhatikan perbandingan paragraf di atas dengan paragraf yang sudah di rangkai dengan kata penghubung.
Syarat paragraf yang baik adlah adanya kesatua.Kesatuan berarti setiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran.pokok pikiran diwujudkan dalam kalimat utam.Kalimat utama diletakan di awal paragraf (deduktif) atau diakhir paragraf (induktif).
2.Kesatuan paragraf
Persyaratan penulisan paragraf yang baik adalah prinsip kesatuan.Yang dimaksud kesatuan adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama.Kalimat utama diletakkan di awal paragraf dinamakan paragraf deduktif,sedangkan kalimat utama yang diletakan di akhir paragraf disebut paragraf induktif.
Ciri-ciri dalam membuat kalimat utama,yakni kalimat yang dibuang harus mengandung pemasalahan yang berpotensi untuk diperinci atau diuraikan lebih lanjut.
Cirri-ciri yang lain yaitu kalimat utama dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung,baik kata penghubung antar kalimat maupun kata penghubung intra kalimat.
3.Kelengkapan Paragraf
Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran atau kalimat utama.Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa perincian ,keterangan,contoh,dan lai-lain.
Kelengkapan paragraf berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf.paragraf dapat dikembangkan dengan cara,pertentangan,perbandingan,analogi,contoh,sebab akibat,definisi dan klasifikasi.
PENGEMBANGAN PARAGRAF
Mengembangkan paragraph ditempuh dengan cara pertentangan, cara perbandingan, cara analogi, cara contoh-contoh, cara sebab akibat, cara definisi, cara klasifikasi
cara pertentangan
Pengembangan Paragraf dengan cara pertentangan biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti. Berbeda dengan, bertetangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dll.
Contoh. Budi sangat senang bermain sepak bola, sedangkan Rio tidak suka bermain sepak bola
cara perbandingan
Pengembangan dengan cara perbandingan biasanya menggunakan ungkapan seperti.serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, sementara itu.
Contoh. Pikiran anak itu sejalan dengan pikiran saya
cara analogi
Adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang di jelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya dilakukan dalam bentuk kiasan seperti. Ibaratnya, seperti, bagaikan.
Contoh. Anak itu selalu bertengkar, ibarat anjing dan kucing
cara contoh-contoh
Kata yang digunakan seperti. Misalnya, seperti, contohnya,dll.
Contoh. Herbivora adalah hewan pemakan tumbuh-tumbuhan, misalnya kuda, sapi dll.
cara sebab akibat
Ungkapan yang digunakan yaitu. Padahal, akibatnya, oleh karena itu, karena.
Contoh. Karena banyak terjadi penebangan hutan secara liar, akibatnya sering terjadi tanah longsor, oleh karena itu kita wajib menjaga dan melestarikan alam ini
cara definisi
Kata yang digunakan seperti. Adalah, yaitu, ialah merupakan.
Contoh. Pembentuk utama fisika adalah besaran-besaran fisis yang dipakai untuk menyatakan hukum-hukum fisika.
cara klasifikasi
Kata yang biasa digunakan yaitu. Dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, mengklasifikasikan.
Contoh. Berdasarkan cara pembakarannya, mesin digolongkan menjadi mesin pembakaran dalam dam mesin pembakaran luar
Menentukan Kata Serapan untuk Melengkapi Paragraf
Kata serapan dalam bahasa Indonesia dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu yang belum sepenuhnya terserap dan yang cara pengucapan maupun penulisannya sudah sepenuhnya disesuaikan dengan aturan bahasa Indonesia.
Unsur unsur asing yang pengucapan dan penulisannya sudah sepenuhnya disesuaikan dengan turan bahasa Indonesia diantaranya :
Aa ( Belanda ) menjadi a
Ae jika bervariasi dengan e, menjadi e, contoh : haemoglobin menjadi hemoglobin
C ( Sansekerta ) menjadi s, contoh : cabda menjadi sabda.
Melengkapi Paragraf dengan Kata Baku
Ejaan baku adalah adalah ejaan yang benar, sedangkan ejaan tidak baku adalah ejaan yang tidak benar atau ejaan salah.Untuk mengetahui bahwa kata pada kalimat yang kita tulis tidak menyalahi aturan ejaan baku dan ejaan tidak baku, cukup dengan membuka buku kamus bahasa indonesia yang terkenal baik yang dikarang oleh yang baik pula sebagai referensi. Contoh Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Contoh ejaan baku dan ejaan tidak baku, di mana yang sebelah kiri adalah salah dan yang sebelah kanan adalah betul :
- apotik : apotek
- atlit : atlet
- azas : asas
- azasi : asasi
- bis : bus
- do'a : doa
- duren : durian
- gubug : gubuk
- hadist : hadis
- ijin : izin
Ekstra ilmu pengetahuan ejaan yang disempurnakan / eyd :
- kreatifitas : kreativitas
- kreativ : kreatif
- aktifitas : aktivitas
- aktiv : aktif
- sportifitas : sportivitas
- sportiv : sportif
- produktifitas : produktivitas
- produktiv : produktif
Ejaan yang disempurnakan atau yang lebih dekenal dengan singkatan EYD adalah ejaan yang mulai resmi dipakai dan digunakan di Indonesia tanngal 16 agustus 1972. Ejaan ini masih tetap digunakan hingga saat ini. EYD adalah rangkaian aturan yang wajib digunakan dan ditaati dalam tulisan bahasa indonesia resmi. EYD mencakup penggunaan dalam 12 hal, yaitu penggunaan huruf besar (kapital), tanda koma, tanda titik, tanda seru, tanda hubung, tanda titik koma, tanda tanya, tanda petik, tanda titik dua, tanda kurung, tanda elipsis, dan tanda garis miring.
Melengkapi Paragraf dengan Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata yang salah satu unsurnya atau lebih berupa imbuhan sehingga sering pula disebut dengan kata jadian.
Melengkapi paragraf dengan kata berimbuhan dapat dilakukan dengan memilih kata berimbuhan yang memiliki koherensi dengan paragraf yang rumpang.
Melengkapi Paragraf Deskripsi dengan Kalimat yang Sesuai
Kalimat dalam paragraf deskripsi biasanya bersifat menjelaskan.Jadi, untuk melengkapi paragraf deskripsi dapat dilakukan dengan cara menambahkan kalimat yang bersifat menerangkan dan memiliki koherensi dengan paragraf deskripsi yang rumpang.
Melengkapi Paragraf Deskripsi dengan Frasa yang Sesuai
Frasa yang sesuai untuk melengkapi pargraf deskripsi memiliki koherensi dan menjelaskan hal yang sama dengan paragraf deskripsi yang rumpang.
Melengkapi Paragraf Analogi
Pengertian Paragraf Analogi
Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.
Bentuk pengungkapan suatu objek yang di jelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya dilakukan dalam bentuk kiasan seperti. Ibaratnya, seperti, bagaikan.
Contoh. Anak itu selalu bertengkar, ibarat anjing dan kucing
Memperbaiki Kalimat Simpulan Generalisasi
Pengertian Paragraf Generalisasi
General = umum
Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Jadi kalimat generalisasi yang baik adalah kalimat yang membahas masalah secara luas/umum.
Melengkapi Paragraf Sebab Akibat
Paragraf sebab akibat yaitu paragraf yang pengembangannya memanfaatkan makna hubungan sebab akibat antar kalimat. Ciri khas paragraf jenis ini ialah terbinanya hubungan sebab akibat antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Jadi hubungan sebab akibat ini merupakan satu rangkaian yang berkesinambungan.
Sesuai dengan dua contoh di atas, paragraf sebab akibat berdasarkan pola nalar pengembangannya, tergolong paragraf induktif, paragraf yang ide atau gagasannya terletak pada akhirnya paragraf.
Melengkapi Silogisme dengan Kalimat yang Tepat
Silogisme adalah penarikan konklusi secara deduktif tidak langsung yang konklusinya ditarik dari premis yang disediakan sekaligus.
Hal yang paling penting yakni bahwa silogisme dan bentuk-bentuk inferensi yang lain, persoalan kebenaran serta ketidakbenaran pada premis-premis tidak pernah timbul. Hal itu disebabkan oleh premis-premis selalu diambil yang benar. Akibatnya, konklusi sudah dilngkapi oleh hal-hal yang benar. Dengan perkataan lain, silogisme hanya mempersoalkan kebenaran formal (kebenaran bentuk) dan tidak lagi mempersoalkan kebenaran material (kebenaran isi). Silogisme inilah sebenarnya inti dari logika.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam silogisme yaitu:
(1) Premis mayor disajikan terlebih dahulu, lalu diikuti premis minor;
(2) term penengah dilambangkan oleh M;
(3) term mayor dilambangkan oleh P; dan
(4) term minor dilambangkan oleh S.
Prinsip dasar dalam silogisme.
(1) Terdapat dua buah term, keduanya mempunyai hubungan dengan term lain, maka kedua term itu satu sama lainnya memiliki hubungan pula (A = C; B = C; ... A = C).
Contohnya : Pak Ewoy adalah ayah Ewey
Pak Ewoy adalah guru SD
Jadi, ayah Ewoy adalah guru SD
(2) Terdapat dua buah term, satu di antaranya mempunyai hubungan dengan sebuah term ketiga, sedangkan term yang satu lagi tidak, maka kedua term itu tidak mempunyai hubungan satu sama lain (A = C; B = C; ... A = B).
Contoh : Ani bukanlah putrid Pak Ano
Puteri Pak Ano sngatlah cantik
Jadi, Ani tidaklah cantik
Aturan-aturan Umum Silogisme Kategoris dan Pelanggaran yang Menimbulkan Kesalahannya.
Aturan I : Tiap-tiap silogisme pastilah terdiri atas tiga term.
Aturan II : Silogisme mestilah terdiri dari hanya tiga proposisi
Aturan III: Term penengah mestilah tersebar dalam premis, paling kurang satu kali.
Aturan IV: Tak satu pun yang dapat tersebar dalam konklusi bila tak tersebar dalam premis.
Aturan V: Dari dua premis negatif tidak ada konklusi yang dapat diambil
Aturan VI: Bila salah satu premis negative, konklusi mestilah negative, dan sebaliknya, yaitu untuk membuktikan bahwa konklusi negative, salah satu premis mestilah negative.
Aturan VII: Jika kedua premis afirmatif, maka konklusinya afirmatif, dan sebaliknya jika konklusi afirmatif maka kedua premis mestilah afirmatif
Aturan VIII: Jika kedua premis khusus, konklusi tidak dapat diambil
Aturan IX: Jika satu premis khusus, maka konklusi mestilah khusus pula
Aturan X : dari mayor yang khusus dan minor yang negative, tidak ada konklusi yang dapat diambil
Melengkapi Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama. Paragraf naratif disusun dengan merangkaikan peristiwa-peristiwa yang berurutan atau secara kronologis. Tujuannya, pembaca diharapkan seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan.
Contoh : novel, cerpen, drama
Paragraf narasi dibedakan atas dua jenis, yaitu narasi ekspositorisdan narasi sugestif. Paragraf narasi ekspositoris berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa tersebut secara tepat.
Ciri – ciri paragraf narasi :
>> Secara Umum
1. Adanya unsur perbuatan atau tindakan.
2. Adanya unsur rangkaian waktu dan informatif.
3. Adanya sudut pandang penulis.
4. Menggunakan urutan waktu dan tempat yang berhubungan secara kausalitas.
5. Terdapat unsur tokoh yang digambarkan dengan memiliki karakter atau perwatakan yang jelas.
6. Terdapat latar tempat, waktu, dan suasana.
7. Mempunyai alur atau plot.
>> Narasi Ekspositoris/Non Fiktif
1. Memperluas pengetahuan
2. Menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian.
3. Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional
4. Bahasanya lebih condong ke bahasa informatif dengan titik berat pada penggunaan kata-kata denotatif.
>> Narasi Sugestif/Fiktif
1. Menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat.
2. Menimbulkan daya khayal.
3. Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna, sehingga penalaran dapat dilanggar.
4. Bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif dengan menitikberatkan penggunaan kata-kata konotatif.
5. Banyak menggunakan majas/gaya bahasa.
Menyusun Kalimat Acak
Kalimat acak dapat disusun dengan mengurutkan unsur penyusun kalimatnya.Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
- Subjek / Subyek (S)
- Predikat (P)
- Objek / Obyek (O)
- Keterangan (K)
Melengkapi Teks Pidato dengan Kalimat Persuasi
Paragraf persuasi merupakan salah satu jenis paragraf yang sering digunakan penulis untuk memengaruhi pembaca. Oleh karena itu, target akhir penggunaan paragraf persuasi ialah pembaca menerima pendapat, tawaran, atau ajakan serta mengikutinya sesuai dengan harapan penulis.
Paragraf persuasi atau cara-cara persuasif biasanya digunakan untuk propaganda, kampanye, dan kegiatan persuasif sejenisnya. Teknik-teknik yang lazim digunakan dalam paragraf atau cara-cara persuasif ialah rasionalisasi, identifikasi, sugesti, konfirmatori, dan kompensasi.
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.
Menentukan Kalimat Latar Belakang Karya Tulis
Kalimat latar belakang dalam kaya tulis memuat alasan kita menulis karya tulis tersebut, alasan pemilihan judul, dan lain sebagainya.Latar belakang karya tulis dimasukan kedalam bagian pendahuluan.
Memperbaiki Kalimat yang Mengandung Kata Kias Dalam Karya Tulis
Dalam karya tulis kalimat yang mengandung kata kias diperbaiki dengan menulis kalimat yang sama namun mengganti kata kias tersebut dengan kata yang bermakna denotatif.Tapi bila diperlukan, kata konotasi dapat dipergunakan, seperti penggunaan konotasi positif, yang dinilai lebih halus.
Menentukan Perbaikan Kalimat Rancu dalam Karya Tulis
Kalimat yang tersusun terhindar dari bentuk-bentuk rancu. Jika mengandung bentuk rancu, kalimat yang tersusun salah.Contoh :
Benar
a) Hal itu belum diajarkan kepada kami atau hal itu belum kami pelajari.
b) Merek saling memandang atau mereka pandang-memandang.
c) Dia dilarang merokok atau dia tidak boleh merokok.
Salah
a) Hal itu belum dipelajarkan kepada kami.
b) Mereka saling pandang-memandang.
c) Dia dilarang tidak boleh merokok.
Manentukan Penulisan Judul Karya Tulis yang Tepat
Judul harus menarik/profokatif, atrinya menimbulkan minat baca.
Tidak terlalu panjang dan tidak diakhiri tanda baca, karena judul bukan kalimat.
Memperhatikan penulisan huruf kapital dalam penulisan judul.
Menentukan Kalimat yang Sesuai dengan Konteks Surat dan Penulisan Surat Lamaran Kerja
Kalimat yang digunakan dalam penulisan surat disesuaikan dengan surat yang ditulis.Contohnya :
Dalam penulisan surat resmi kita menggunakan kalimat dengan bahasa baku, sedangkan dalam surat pribadi kita menggunakan bahasa umum, yang biasa digunakan sehari hari.
Dalam penulisan surat penawaran, dapat digunakan kalimat yang bersifat persuasif.
Menentukan Kalimat Resensi
Kalimat deskripsi digunakan dalam penjelasan karakteristik buku.
Kalimat argumentasi digunakan saat mengkritik kekurangan buku.
Kalimat persuasi digunakan saat menjelaskan kelebihan buku yang diresensi sehingga buku itu layak dibaca.
Melengkapi Puisi dengan Larik yang Bermajas
Dapat dikatakan bahwa diksi memegang tema penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan mengharapkan efek agar sesuai.
Ketepatan dan Kesesuaian Penggunaan Diksi
Pemakaian kata mencakup dua masalah pokok, yakni pertama, masalah ketepatan memiliki kata untuk mengungkapkan sebuah gagasan atau ide. Kedua, masalah kesesuaian atau kecocokan dalam mempergunakan kata tersebut. Menurut keraf (2002 : 87) “Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembaca”. Masalah pilihan akan menyangkut makna kata dan kosakatanya akan memberi keleluasaan kepada penulis, memilih kata-kata yang dianggap paling tepat mewakili pikirannya. Ketepan makna kata bergantung pada kemampuan penulis mengetahui hubungan antara bentuk bahasa (kata) dengan referennya.
Agar dapat memilih kata-kata yang tepat, maka ada beberapa syarat yang harus diperhatikan berikut ini.
a. Kita harus bisa membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif; bersinonim dan hampir bersinonim; kata-kata yang mirip dalam ejaannya, seperti :bawa-bawah, koorperasi-korporasi, interfensi-interferensi, dan
b. Hindari kata-kata ciptaan sendiri atau mengutip kata-kata orang terkenal yang belum diterima di masyarakat.
c. Waspadalah dalam menggunaan kata-kata yang berakhiran asing atau bersufiks bahasa asing, seperti :Kultur-kultural, biologi-biologis, idiom-idiomatik, strategi-strategis, dan lain-lain
d. Kata-kata yang menggunakan kata depan harus digunbakan secara idiomatik, seperti kata ingat harus ingat akan bukan ingat terhadap, membahayakan sesuatu bukan membahayakan bagi, takut akan bukan takut sesuatu.
e. Kita harus membedakan kata khusus dan kata umum.
f. Kita harus memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
g. Kita harus memperhatikan kelangsungan pilihan kata.
Pilihan kata atau diksi bukan hanya memilih kata-kata yang cocok dan tepat untuk digunakan dalam mengungkapkan gagasan atau ide, tetapi juga menyangkut persoalan fraseologi (cara memakai kata atau frase di dalam konstruksi yang lebih luas, baik dalam bentuk tulisan maupun ujaran), ungkapan, dan gaya bahasa. Fraseologi mencakup persoalan kata-kata dalam pengelompokan atau susunannya, atau menyangkut cara-cara yang khusus berbentuk ungkapan-ungkapan. Pemilihan gaya bahasa yang akan digunakan pun merupakan kegiatan memilih kata menyangkut gaya-gaya ungkapan secara individu.
Orang yang banyak menguasai kosakata akan lebih mudah memilih kata-kata yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan gagasannya. Orang yang kurang banyak menguasai kosakata terkadang tidak bisa menempatkan kata terutama yang bersinonim, seperti kata meneliti sama artinya dengan kata menyelidiki, mengamati, dan menyidik. Kata0kata turunannya penelitian, penyelidikan, pengamatan, dan penyidikan. Orang yang menguasai banyak kosakata tidak akan menerima bahwa kata-kata tersebut mengandung arti yang sama, karena bisa menempatkan kata-kata itu dengan cermat sesuai dengan konteksnya. Sebaliknya orang yang tidak menguasai kosakata akan mengalami kesulitan karena tidak mengetahui ada kata yang lebih tepat, dan tidak mengetahui ada perbedaan dari kata-kata yang bersinonim itu. Dengan demikian, menurut Keraf (2002: 14) diksi :
a. Mencakup pengertian kata-kata yang fipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, cara menggabungkan kata-kata.
Yang tepat, dan gaya yang paling baik digunakan dalam situasi tertentu;
b. Diksi adalah kemampuan secara tepat membedakan nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar atau pembaca; dan
c. Diksi yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan kosakata yang banyak.
Melengkapi Dialog Teks Drama dengan Peribahasa
Penggunaan pribahasa untuk dialog drama digunakan pribahasa yang menggambarkan keadaan yang sedang dialami tokoh dalam drama tersebut.
Peribahasa adalah suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat padat, ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip dan aturan tingkah laku. Berikut ini adalah beberapa contoh peribahasa dengan artinya :
- Buah yang manis biasanya berulat
artinya : kata-kata yang manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan.
- Tak ada gading yang tak akan retak
artinya : Tidak ada satu pun yang sempurna, semua pasti akan ada saja cacatnya
Menentukan Kalimat Kritik Sastra
Kalimat kritik sastra biasanya mengulas tentang kekurangan dan kelebihan dari karya sastra yang sedang dibahas.
Misalnya dalam kritik sastra puisi yang diulas bisa tentang diksinya, gaya bahasanya, maupun makna yang dimiliki puisi tersebut.
Daftar Pustaka
http://organisasi.org
http://perpustakaan-online.blogspot.com
http://id.answers.yahoo.com
http://sunarno5.wordpress.com/2007/12/06/paragraf-induktif/
http://www.crayonpedia.org
http://bse.depdiknas.go.id
Pamungkas.1972.Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan ( EYD ).Surabaya.Giri Surya.


Fasa
21 November 2009
Ku takan bisa dapatkan hatimu
Ku takkan mampu merengkuh jiwamu
Ku coba tuk bertahan
Kucari arti kisahku
adakah aku dalam dirimu
Telah terukirkah namaku dalam lubukmu
Aku masih menunggu
29 – 10 – 2009
Tapiku hanya pengelana tanpa nama
yang dapat diukirkan dalam hati tiap insan yang kusayangi
29 – 10 – 2009
Ku tak berdaya tuk memperjuangkan
Ku tak mau lagi terus berharap
Ku hanya ingin mengalun bagai angin
dalam desiran padang rumput
Ku telah temukan jati diri berkat kalian


Perjalanan pulang yang buat saya frustasi
Perjalanan PP BIP
Jam 1 brangkat dari sekolah ke BIP rame reme naik angkot.Hahw dari pertama pergi udah ujan ujanan.Sampai di BIP seragam basah,sepatu udah kaya perahu.ganti ajah pake sweater doang, karena Cuma sweater yang ditaro di tas doang yang kering, ngga pake baju lg dalemnya langsung singlet (hah, asa bugil) , udah gt ke tujuan semula : nonton.Pas masuk, mampus, tiket kurang satu, jadilah si KM yang baik ( Oja ) keluar ngga nonton.Aaaaakh asa dosa ama oja, hampura Ja…
Caw, selesai nonton pd makan d pujas, sekalian nunggu hujan.Karena udah jam 4 lebihblm reda, yah ujan ujanan lagi we lah hha.Naik angkot kalapa dago pulang sendiri, da yang laen pada naik caringin.Turun di Ciateul jalan ampe Tegalega,( ofcourse sweater basah ) : naik angkot Mahmud Tegalega.Pulang.
Tegalega – Rumah
Naik angkot – duduk aja di bangku paling pojok belakang.Sweater basah, bae lah da ngga bawa baju lagi.Da lumayan lah pusing saeutik kahujanan dua kali, tidur ajah.Saat itu jam di ha pe teh setengah lima ( 4.30 p.m ).
Waktu bangun, di luar masih ujan, liat jam : oh setengah tujuh.Wah macet, ngga papa lah kirain udah deket.Abis gelap, saya pikir udah d jembatan yang sesudah cigondewah mau ke TKI.Tapi lama lama usan the ngerasa aneh, kenapa asa masih rame bangunan disini, bukannya udah digusur bangunan liarnya.Ngambil kacamata, da tadi ditaro waktu tidur, bisi potong again.(Set) , dunia nampak lebih jelas setelah pake kacamata, tapi masih bingung ada dimana.Gosok gosok jendela biar jelas soalnya berembun.Nah, udah gitu baru si usan yang masih linglung karena baru bangun, nyadar setelah dua jam perjalanan ternyata baru nyampe Holis.Whaghz, langsung cenghar da reuwas : lama ameuuut dari Tegalega ampe holis 2 Jam.Macet pula.
Setelah bermacet macet di holis kesananya lancar…..Eeeeeh baru juga mikir kaya gitu ternyata jalannya bajir setinggi lutut bapa bapa,ngek ngok,,,,awas weh mun mogok….Alhamdulillah, yang ini mah lewaaaat.Perjalanan lanjut, udah agak jauh ada banjir lagi, yang ini mah sepaha, naik lagi boss airnya, (deg deg) jangan mogok.Ternyata bisa lewat lagi, hha angkot yang tangguh.Lurus dikit, belok, wawawawaw ada banjir lagi, udah ngga takut teuing, yang 2 aja lewat, yang sekarang mah bisa lah, (teng tong ) berhasil lewat.Alhamdulillah….
Ngga terlalu jauh deket pom bensin yang di Cigondewah banjir lagi, pas lewat, hyaaaa, yang ini mah lebih tinggi lagi airnya, udah gitu deras banget, pom bensinnya juga rada rada kerendem.Bapa bapa di angkot mulai riweuh, hah ngga akan maju ini mah, soalnya itu angkot jalannya udah kaya onta batuk, akhirnya mah mati ajah mesin nya, tak sanggup melawan cobaan yang begitu berat ( inalillahi ),ehh mundur lagi kebawa arus.Ternyata udah banyak kendaraan yang mogok juga.Para pemilik kendaraan yang sama sama mogok, liat ada angkot mogok, spotnan langsung pada bantuin dorong angkot.
Hyaaaaaa…..Satu Dua Tiga, dorooooong: ngek ngok majunya sedikit terhambat soalnya jalan nya najak, abis dehhh.Bapa bapa yang bantu dorong mobil kerendem ampe seketek, soalnya rada rada bungkuk buat dorong mobil.Ngarenghap dulu sebentar dorong lagi.Akhirnya pada nyerah, udah didorong berkali kali didorong, ngga bisa nyala : mogok total.
Terus supir angkotnya bilang, benat da benerinnya.Ok, ditungu sebentar,sebentar, sebenta.Beberapa kali sebentar ( lama )kayak alarem ada adzan isya, buseeeet dari jam setengah lima ampe adzan isya sabaraha jam coba.Haaaah aku frustasi, terus ada anak SMP perempuan nanya, the pulang kemana.Usan ngejawab, ke bumi asri, ade dimana? Anak SMP nya jawab, di bumia asri juga, teteh RT berapa gitu?
“RT 1,emang ade RT berapa “
“RT 2, ya udah bareng aja jalan sama saya “
Yosh ada temen jalan, jadilah kita seperti kakak adik yang nyasar jalan dari Cigondewah ampe TKI yang udah deket banget ama Burujul, soalnya ada angkot, naik angkot.Bukan angkot yang tadi loh, supirnya beda.Hhha, angkot serasa ngebut setelah perjalanan yang begitu merayap.Yapz, pas udah deket bumi asri, si supirnya nanya ama 3 penumpang cewe termasuk sayah yang belom turun.
“di bumi asri neng “
“iyah “, semua turun di bumi asri.Karena udah malem jadi angkotnya masuk komplek deh, hya jeng jeng, akhirnya saya turun angkot di depan rumah, tiba dengan selamat, Alhamdulillah.
Setelah perjalana yang bikin frustasi ini, yang saya butuhkan adalah :makan dan mandi.


cotton bud
25 October 2009


23 October 2009


kejadian kala perjalanan pulang di ANGKOT MAHMUD TEGALEGA
22 October 2009


Ruang Guru
18 October 2009


15 October 2009


12 October 2009




Mama saya kreatif atau aneh (posting yang rada rada ngga penting )
09 October 2009


08 October 2009
Ku impikan kau hadir di sisiku
Ku bayangkan kau
Sayang padaku
Tapi ku tersadar
Itu takkan terjadi
Karena kita berdua
Di dunia berbeda
Takkan selamanya kita berjumpa
Usan, 07 Oktober 2009
Kadang lamunan menjadi begitu nyata
Dibanding kenyataan itu sendiri
Kenyataan terlihat kabur
Antara lamunan, ilusi, dejavu, dan kenyataan
Namun lamunan menjagamu dari kejamnya kenyataan
Refasa, 07 Oktober 2009
Bila dunia memang kejam,maka aku akan jadi lebih kejam
Bila dunia menyakitkan, tapi hatiku telah jauh lebih sakit
Bila dunia penuh bahagia, tapi duniaku telah hancur berserakan
Usan, 07 Oktober 2009
Ketika hancur duniamu
Bahkan dunia nyata terlalu gelap untuk ditinggali
Ciptakanlah duniamu sendiri
Mencari jalan menuju dunianya
Refasa, 07 Oktober 2009
Tak akan ada dunia tercipta
Tak akan ada jalan terbentang
Tak akan ada bintang bersinar
Tanpa hadirnya di sisiku
Di samping tuk menemaniku
Dalam senang dan sepi indahku
Usan, 07 Oktober 2009
Melangkahlah dengan kepercayaan
bahwa kau akan menemukan dunianya
Melangkah di jalan yang benar menuju dunianya
Maka dengan rasa itu kau bisa menemukannya
Di dunianya, dan hidup di dunia yang sama
Dan menjadikannya dunia milikmu
Refasa, 07 Oktober 2009
Hanya satu kata yang dapat terucap
“Zanarkand”
Satu kata beribu makna
Satu kata jutaan cerita
Dan satu kata yang penuh cinta
Melodi simfoni mengalun serasi dalam tiap hurufnya
Usan, 07 Oktober 2009
Maka buatlah ia mengingat katamu
Meski beribu kata yang lebih indah di dengarnya
Buatlah ia memahami katamu, memaknai katamu
Dan ia akan mengalunkan katamu dalam hatinya
Refasa, 07 Oktober 2009
Ku tak dapat menggapainya
Sampai nyawaku terlepas dari raga ini
Ku sadari bahwa aku tak ada di hatinya
Karena dia telah mengukir nama yang lain
jauh di lubuk hatinya
Usan, 07 Oktober 2009
Jika ada nama lain yang mengisi hatinya
Raih hatinya dan buat ia mengenang katamu
Meski ia tak mengerti katamu
Seperti gadis kecil yang tersesat merindukan
mentari dalam kelam malam,
meski ia tak tahu apa yang akan menimpanya esok
Refasa, 07 Oktober 2009
Ku yakin kita tak kan bersama
Walau kau tau bentuknya rasaku
Rapuh dan kan musnah tanpa harapan
Menjauh terpisah
Walau kita pun tak mau
Kita harus bertahan ku coba untuk lupakan
Semua sesal di hati
Kan hilang termakan waktu
Ku cinta kau
Kau cintaku
Tapi dia ada di hatimu
Dan kau ada di hatinya
Ku sadar bahwa ku kan mengalah
Usan, 07 Oktober 2009
Jika bisa bertahan dengan
membiarkan segalanya termakan waktu
Mengapa tidak kau mulai segalanya lagi dari nol
Titik dimana segalanya telah hilang
Dan kau membangun lagi duniamu
Melangkah dari merangkak
Refasa, 07 Oktober 2009
Selalu aku
Ku pertahankan cintaku
Ku korbankan inginku
Dan ku buang harapanku
Titik nol tak selalu jadi awal
Angka nol ku adalah akhir dari semua kusah cintaku
Usan, 07 Oktober 2009
Tapi tidakkah akan selau ada awal untu setiap akhir
Akan ada perpisahan yang diawali pertemuan
Akan ada akhir bahagia yang diawali kepedihan
Akan ada pedih menanti meski bahagia mengawali hidupmu
Dan akan mengawali kebahagiaan lagi setelah pahit itu berakhir
Refasa, 07 Oktober 2009
Ku lahir dari tengah cerita
Ku hadir di saat dia membutuhkanku
Ku hibur dia dengan segala indah dan diriku
Tapi ku tak menyangka
Bahwa tanpa awal, takkan ada akhir bahagia
Usan, 07 Oktober 2009
Tapi itu tetaplah awal milikmu
Pertengahan cerita mereka adalah awal milikmu
Meski berada dalam satu cerita yang sama
Awalmu tetaplah berbeda, awal milikmu
adalah menghiasai cerita mereka
Refasa, 07 Oktober 2009
Ku tak ingin merusak indah yang tercipta
Biar aku yang menghilang
Jauh termakan kabut malam
Hilang dalam gemerlap bintang yang bersinar
Untik menghiasi cinta mereka


Sajak bertaut
04 October 2009
Uzan 2 Oktober 2009
Aku sedang menari di
mendengar senandung sang gembala,
aku menari, berputar, berlari lari
Hingga kutersadar hamparan es tipis
dengan segala kengerian dan bahaya
yang beku di bawah kakiku,
rapuh
Tapi aku terus menari, melangkah menapaki
Ketika aku sampai dipuncak,
terlonjak hatiku,
melihat gembala bersenandung di tengah
bersama burung dara gembalanya
Refasa, 2 oktober 2009
Tarianmu menunjukan indahmu
walau es tertapak pada kakimu
Tapi kau bisa merubah semua hawa dingin
menjadi sebuah kehangatan
Aura hangat yang membuat musim salju
menjadi musim semi
Uzan 2 Oktober 2009
Kehangatan
Dan ia akan menghilang, aku akan menanti musimnya tiba
Refasa, 2 oktober 2009
Tak ada salju yang bertahan selamanya,
hanya kehangatan hati yang mampu membuat semua salju mencair
Pancarkan cahayamu agar mereka mengerti
Betapa hangatnya kasih sayangmu
Uzan 2 oktober 2009
Tapi, meski kebekuan itu mencair
yang tak menguap dalam hati
Refasa, 2 oktober 2009
Dingin yang tersisa tidaklah selalu buruk,
tanpa rasa dingin tak
Dinginmu akan melawan semua panas dan emosi
yang akan menghancurkanmu
Uzan 2 oktober 2009
Aku tak menganggap dingin itu buruk
Dingin memang tak pernah selalu buruk,
Namun ketika kesejukan menyentuh raga,
Ia membuatku menggigil dingin dalam kesendirian
Refasa, 2 oktober 2009
Kau tak sendiri,
karena ada pendamping yang selalu menemanimu
dalam merasakan sakitnya kehampaan dalam salju
Seseorang yang memiliki kehangatan
bagaikan matahari pagi
Uzan 2 oktober 2009
Tapi ketika ia pergi
ketakutan untuk sendiri
akan menjadi kengerian
yang lebih menakutkan dalam hidup
Refasa, 2 oktober 2009
Takdir telah terukir cerita telah tercipta
Suatu saat kita pasti akan merasa sepi dan hampa
Karena tanpa sebuah pengalaman
kita tak akan bisa menjadi lebih kuat
Uzan 2 oktober 2009
Tapi akankah kekuatan
mengalahkan pengalaman kelam yang
menenggelamkan kebahagiaan
di samudera kepiluan tanpa dasar,
menyerap semua kebahagiaan menjadi mimpi
Refasa, 2 oktober 2009
Bagi kita para pengindah kata,
kebahagiaan dapat datang dari tiap kata
yang kita ucapkan
tiap huruf yang kita maknai,
dan tiap tinta yang kita torehkan pada secarik kertas
Uzan 2 oktober 2009
Mengapalah aku ingin menjadi penyair,
memiliki dunia
dimana kata menjadi kekuatan tanpa batas
yang kumiliki
Refasa, 2 oktober 2009
Hidupku dipenuhi kata dan nada
Ku tak memilih menjadi penyair, tapi takdir yang memintaku untuk menjadikannya indah
Hanya kata dan musik
yang selalu menemaniku dalam hidup
Uzan 2 oktober 2009
Ketika dunia tak bisa diraih
Aku bisa merangkai duniaku
Mewujudkan mimpi dan anganku
menjadi larik larik harapan yang nyata
Refasa, 2 oktober 2009
Itulah secercah kebahagiaan
yang dapat dirasakan oleh para pengindah kata
Kita dapat lakukan semua impian dan harapan
melalui imajinasi dan hati tanpa batas
Uzan 2 oktober 2009
Ketika dunia adalah dusta
Kata hati dalam dalam larik cinta,
tetap mengatakan kejujuran
apa yang ingin diungkapkannya
Refasa, 2 oktober 2009
Dunia adalah kehampaan
Semua yang ada adalah fana
Tak ada yang benar di dunia ini
Yang benar hanya mereka
yang menuruti kata hatinya
Uzan 2 oktober 2009
Kata hati selalu jujur
selalu menuntun pada jalan yang terbaik
meski yang terbaik adalah merajang diri sendiri
karena kejujuran pada kenyataan hidup
Refasa, 2 oktober 2009
Hatiku hanya untuk cinta
Jiwaku hanya untuk cerita
Uzan 2 oktober 2009
Karena
ketika aku tak lagi memiliki warna untuk melukis
dan kata yang bermakna
untuk kisah hidupku
ukiran tak berjelaga,
berkisah lebih lama tentang cinta
Refasa, 2 oktober 2009
Tak selamanya lukisan membutuhkan warna
Tak selamanya kata memiliki arti
untuk itulah kita diciptakan
agar dapat memberi dunia ini
menjadi penuh warna dan juga arti bermakna
Uzan 2 oktober 2009
Aku bersyukur tercipta dengan hati
karena
meski ia tak berwarna
dapat melukiskan sosok yang begitu nyata,
meski tak bisa memaknai hidup,
dapat memaknai apa yang dirasakannya
Refasa, 2 oktober 2009
Kini hanya ada satu tercipta inginku
Ku ingin dunia melihat apa yang kulihat,
Merasakan apa yang kurasa
Dan mengerti tiap makna
dari tiap detik hidup
dan syair yang kuciptakan
Uzan 2 oktober 2009
Tapi
hanya sedikit yang melihat dengan mata kita
hanya melihat apa yang mereka pikir
benar benar dilihat
mereka enggan merengkuh
dan mengerti apa yang dirasakan hati yang lain


sajak sajak refasa ( hhe udah minta ijin kok )
01 October 2009
Refasa, 31 Agustus 2009
Abu abu hanyalah ketakutan kita
untuk mendapat kegagalan
Jadikan hidupmu bercahaya
agar warna abumu pudar
Refasa, 28 September 2009
Refasa, 29 September 2009
Melodi suram merasuk dalam pikiranku
Kubertanya, kumencari apakah arti nyanyian sepi
Simfoni tanpa harapan yang selalu ingin didenganrkan ini
Kutuliskan setiap detak nada
Kucari apa inginnya pada diriku
Kukirim suaraku pada para pecinta
Ku tunggu setiap nada fa dan sa yang terungkap
Laguku
Suaraku
Nadaku
Simfoniku
Kini mengalun pada dirimu
Refasa, 29 September 2009
Begitu banyak kisah tentang indah disana
semua karena cinta
Harap hanya harap
Mimpi hanya mimpi
Harap adalah mimpi
Tapi mimpiku takkan bisa berharap lagi
Walau seribu dawai dipetik
Kegundahan tetap abadi
Walau malaikat bernyanyi
Tapi melodiku hanyalah suara sepi dalam kegelapan
Iblis pun ikut menangis mendengar paraunya alunan nadaku


Yang Lainnya
Sabtu,23-02-2008
Cinta yang Tersirat
Salahkah hati ini bila mencintai hati yang lain
Salahkah hati ini yang selalu mendamba
Salahkah hati ini yang selalu merindukanmu
Salahkah hati yang menorehkan namamu dalam relung ini
Salahkah aku yang mencintaimu
Tak usah kau peduli akan hati ini
Hati yang memang tak pernah
Kau anggap ada
Karena dalam jiwamu
Yang berbisik dalam hati
Merindukan bunga yang
22 Mei 2008
Bunga Tidur
Saat kulihat sosokmu
di bunga tidurku
kau buat aku mengejarmu
hingga alam sadarku
berharap bertemu
dan memilikimu dalam nyata
kau yang membelaiku dengan lembut
menghapus tangisku
akankah hanya sebatas
pengalaman dalam tidur
aku mengejar bayangmu
berharap tersenyum dalam nyata
tapi kau tak menoleh
saat ku merindukanmu
tak kau hapus air mataku
saat menangis
bahkan
saat aku ingin bertemu denganmu
dalam tidurku
kau tak datang dalam mimpiku
sungguhkah kau hanya khayalku
bunga tidurku
yang menyapaku sesaat
21 Agustus 2008
Tak Kenal Duka
Aku.
Aku,
Aku yang meratap sendiri
Dalam kebisingan cercamu
Aku,
Hanya tangisku yang terdengar
Dalam hingar ceriamu
Tak kau dengar aku
Kau sibuk dalam bingar keceriaanmu
Yang tak kenal duka
Mungkin,aku yang tak pernah kenal tawa
Hanya mampu memendam duka sendiri
Menjadi rahasiaku
Rahasia antara aku,
Hatiku,
Dan Tuhanku
Terkubur dalam
Kesemuan tawa…
18-10-2008
Sayap Kecil yang Berduka
Saat ku lihat dirimu
Termenung dalam riuh tawa
Sendirian…
Ingin ku raih dirimu
Namun kau terlampau jauh
Banyak duka dalam hatimu
Tapi justru kau
Yang menghapus tangisku
Membuatku tertawa
Dengan sayap kecilmu
18-10-2008
Lara Tanpa Duka
Hatiku teriris ketika melihatmu
Padahal ku tak tahu
Rautmu itu
Menyelipkan seuntai duka
Aku menangis
Tanpa ada duka
Yang menyayat
Aku sakit tanpa
Perih yang kurasakan
Mengapa kau
Berikan lara
Yang tak berduka
Bila kau tak sanggup
Menghapusnya
18-10-2008
Menapaki Kenangan
Aku bimbang dalam persimpangan
Kemana aku
Persimpangan yang menuntunku
Pada potret kelabu
Persimpangan yang menarikku dalam
Mimpi burukku
Persimpangan yang menyeretku
dalam masa depan yang tak gemerlap
Aku terseok
Dalam kebimbangan
Lalu diam sesaat…
Tak kulangkahkan kaki
Menuju persimpangan manapun
Aku memilih berjalan
Dalam kenanganku sendiri…
28 April 2009
Nol Bahasaku
Aku tak suka matematika, karena semua bilangan
menjadi nol bila dikalikan nol
Dan fisika memaksa kecepatan menjadi nol
ketika benda jatuh ke tanah,
kehilangan energi potensialnya karena tak punya ketinggian
Ekonomi mengenal nilai pearmintaan inelastis sempurna
ketika elastisitasnya sama dengan nol
Musik mendengar nol sebagai tanda istirahat dalam partiturnya,
tapi hidup tak berhenti untuik istirahat
tak menunggu untuk penyesalan
Tapi aku menemukan bahasa,
lalu bahasa memahamiku,
ia memberiku kebebasan berbicara
merangkai kata hatiku
19 Maret 2009
Memiliki Diriku Sendiri
Terkadang aku benci diriku sendiri
Mengapa aku harus mengalah pada rasa ini
Rasa sakit, pilu, terluka, sedih
Kadang aku mearasa berada di tempat yang salah
Aku dipaksa berada di sini
Kesakitan, luka merebut tubuh dan pikiranku
Hanya batinku yang bertahan
Berjuang dengan rasa sakit
Merebut kembali jiwaku
Separuh nuraniku seolah terdesak keluar
Dikuasai kesakitan
Aku ingin memiliki diriku sendiri…
11 Agustus 2009
Dengki
Tawa mereka adalah cacian
Tangis mereka adalah kemunafikan senyum mereka adalah keangkuhan
Dan kebahagiaanku adalah racun bagi mereka
yang tak ingin aku ada
31 Agustus 2009
Helat
Tak ada yang tetap di dunia,
semua berubah,
kecuali peubahan itu sendiri
Begitu pula aku,
terhisap dalam dunia yang tak ku kenal
Dengan ruma yang sama,
tapi aku tak merasa pulang
Lingkung yang sama,
tapi aku merasa tak pernah tinggal
Masyarakat yang sama, tak merasa aku mengenalnya
Aku asing di dunia yang sama,
tapi tetap tak ku kenal
Aku asing, hingga asing pada diriku sendiri
Tuhan, tuntun aku kembali ke rumah
31 Agustus 2009
Kosong
Bahagia tak lagi buatku tertawa,
amarah tak lagi buatku murka,
duka tak lagi buatku sedih dan terluka
Getir, getas, rapuh, bahkan hampa tak pula dirasa;
aku hidup dalam kekosongan
31 Agustus 2009
Kata
Aku tak punya warna untuk melukiskan hidupku,
yang aku punya hanya kata,
tak berwarna,
tapi bermakna, untuk menceitakan kisahku
atau aku punya pahatan kehidupan dalam hati,
tak berjelaga, tapi membekas dalam kenangan hidupku
28 September 2009
Alunan hati
Tak
dengan alunan sendumu
karena sebelum kau bisa meraih taman hati,
telah kau gersangkan
yang kau lalui
29 September 2009
Air
Air tak selau tenang
Semakin keras kau memukulnya, maka
Akan semakin keras percikan air menghujam hatimu
Bahkan menghadirkan sunami di hidupmu,
29 September 2009
Senandung
Ketika pujangga menorehkan cinta,
kalbu mengalun menggetarkan dawai
yang tak jua berada dalam harpanya
Namun ketika amarah dan benci bersenandung,
yang ada hanyalah tembang duka pemakaman
untuk bahagia yang pergi

