UTS instrumentasi 2 teori

23 May 2012


8 Maret 2012

Patologi klinik dengan hasil laboratorium membantu dalam menegakkan diagnosa suatu penyakit. (70-80% dari hasil analisa lab, 20-30% dari hasil pemeriksaan fisik, tatap muka dengan dokter untuk mengetahui riwayat pasien)

Penentuan Laboratorium
1.  Penentuan kualitatif (jenis)
2. Penentuan semi kuantitatif (hanya dicari tingkat keberadaan, jumlahnya ddinyatakan dengan +1,+2, dst untuk hasil positif, dan (-) bila hasil negatif.
3. Penentuan kuantitatif (jumlah ditentukan dengan pasti dilengkapi dengan satuan)
-   Titrimetri (cara titrasi)
-   Fotometri (pengukuran cahaya)
-   Flame fotometri (pengembangan fotometri, dianalogikan spt api unggun)
-   ESA

Dasar-Dasar Fotometri

Fotometer : alat  pengukur intesitas sinar
Fotometri: (proses) pengukuran intensitas sinar
Fotometris: cara pengukuran berdasarkan pengukuran intensitas pada panjang gelombang tertentu.
Sinar/cahaya : suatu gerakan gelombang (sifatnya berpindah) elektromagnetik
Menjadi Electro Magnetic Radiation = EMR, yang mempunyai Radiant Energy (Energi Radiasi)
Panjang gelombang =
Jarak antara 2 puncak gelombang
Jarak antara 2 lembah gelombang
Wave.png
Satuan:
-         Angstrom =  =
-         Nanometer = nm/milimicron = =
-         Micrometer = micron =  =







 merupakan ciri khas suatu sinar
Sinar monokromatis:
·   Terdiri dari satu sinar
·   Panjang gelombang tertentu

Sinar polikromatis (spekrum cahaya):
Kumpulan sinar monokromatis dengan  bermacam-macam

Electromagnetic Radiation Characteristic, Wavelength interval, where the type of EMR begins

 Rays
 Rays
UV
Visible
IR
(infra red)
Microwave
Radio waves
1
10
1800
3400
7000


nm

1
180
340
700






0.7
400

cm





0.04
25

Sinar UV berbahaya untuk selaput mata
Sinar Visible, cahaya tampak
Tutorial---figure-8.jpg
 




semakin     besar









UV, Visible and Short IR spectrum characteristic

Wavelength (nm)
Region Name
Color Observed
< 380
UV
Not visible
380-440
visible
Violet
440-500
visible
Blue
500-580
visible
Green
580-600
visible
Yellow
600-620
visible
Orange
620-750
visible
Red
750-2500
Short IR
         Not visible
Colours and complementary colours of the UV and visible spectrum


emspec.png


15 Maret 2012
Prinsip Pengukuran Fotometris
Jika pada larutan suatu zat dengan ketebalan tertentu dilewatkan sinar/cahaya monokromatis maka sebagian sinar tersebut akan diabsorbsi (intensitas berkurang) oleh larutan itu.

Banyaknya sinar yang terabsorpsi tergantung dari konsntrasi zat dalam larutan. Semakin tinggi konsentrasi semakin berkurang banyak intensitasnya
Grafik hubungan adsorpsi dan panjang gelombang ( max)

 specbutadiene.gif absgraph1.gif  gambar-15.7.jpg
Bagan fotometri

fotometer03.gif 
spektrofotometer4.jpg
Sumber cahaya          lensa/cermin utk memfokuskan sinar         slip, celah masuk unt7ukk menyempitkan berkas sinar          monokromator         exit slip         kuvet           detektor

Lampu (Light source) :
-   Tungsten lamp
-   Halogen lamp
-   Mercury lamp
-   Hydrogen lamp

Monochromator :
-   Filter
-   Gratting /kisi
-   Prisma

Kuvet
Bentuk: diameter bulat, sisi persegi, persegi panjang’
Bahan : inert, transparan, glass, silica/quartz, plastik (sekali pakai)

Detector :
Barier layer cell (lempeng, dinding kedap cahaya)
Fotomultiplayer tube : untuk multiply sinar, supaya bisa dibaca meter, diubah jadi listrik

Meter : Readout Device
Direct riding : output photocell (langsung ke meter)

Digital Readout Device
Absorbance – concentration

27 Maret 2012

Jenis lampu berdasarkan sifatnya :
*  Hg-Line spectrum : spectrum garis dari lampu Hg, Mercury line
hg1cal2000spectra.jpg   mercurylampsfigure1.jpg
Memiliki sinar monokromatis, spectrum tidak masiv, daerah sinar UV, grafik tidak kontinu, makin lama digunakan kinerja semakin menurun

*  Spectrum kontinu dari lampu wolfram/tungsten
ir-luminescence-tube-spectrum-1.jpg   tungstenlampsfigure1.jpg
Daerah sinar visible, memiliki semua jenis sinar monokromatis, semakin besar , energy semakin besar, massive, kontinu, life time penggunaan tidak dapat ditentukan.

Monokromator

Filter fotometer : sumber cahaya lampu tungsten/halogen
Tungsten/halogen
 
turbidimetri prisma.jpg

Spectroline-fotometer, sumber cahaya dengan lampu Hg/Cd
turbidimetri prisma.jpg


Spektrofotometer, grating/kisi, sinar dating dipantulkan pada permukaan yang tidak rata kemudian menyebar
image-7.jpg

Prisma, biasanya prisma terbuat dari Kristal
conventionalspectrophotometercopy_thumb1.jpg

Beer’s Law (hokum Beer)
beerslaw2.gif
Io : intensitas sinar dating (incident light)
I : intensitas sinar yang diteruskan (transmitted light)
b : tebal/ jarak larutan yang dilalui sinar

A = a.b.c =  = 2-
A = absorbance
a = absoptivity : absorpsivitas zat tertentu , absorpsi/1molekul zat
b = tebal kuvet/larutan yang dilalui sinar
c = konsentrasi zat dalam larutan
%T = persenn transmisi zat dalam larutan dimana T =
Spectrophotometry nomenclature

Name
Symbol
Definition
Absorbance
A
-log T = log
Absorbsivity
a
 ( c in g/L)
Molar absorptivity
 ( c in mol/L)
Path length
b
Internal cell = sampel length in cm
Transmittance
T
Wavelength unit
nm
 = 10  =  m
Absorption max
 max
Wavelength which max / absorption occurs
b = 1 cm
c = 1 g/dl (=1%)

A= A1%
E= E1%

= absorption coef. 1 cm
= extinction coef.


29 Maret 2012

Penggunaan Hukum Beer

Larutan I
Zat = P
Konsentrasi = C1
Pembacaan Abs = A1
Absobtivity  max = a
Tebal kuvet = b cm
A1= a.b.c1 … I
Larutan II
Zat = P
Konsentrasi = C2
Pembacaan Abs = A2
Absobtivity  max = a
Tebal kuvet = b cm
A1= a.b.c2 … I

 
Pada penentuan fotometris
1.       max
2.     Larutan standar
3.     Larutan blanko
Perhitungan konsentrasi

Hukum Beer :
Kalkulator Transmisi – Konsentrasi : perbandingan A dan C dibuat menjadi linier
Kurva kalibrasi : dibuat beberapa larutan standar. Semakin banyak larutan standar, maka garis/kurva kalibrasi makin valid

clip_image0041.gif
Syarat hokum Beer :
1.      Sinar monokromatis pada  max
2.     Konsentrasi tidak “extreme” . tidak terlalu encer/pekat : 20-70%T. idealnya 40-80%
3.     Tidak berfluoresensi (berpendar)
4.     Pengukuran dilakukan pada range (jarak) konsentrasi yang tidak terlalu besar

FOTOMETRIS

     I.        Hasil akhir reaksi
-         Berdasarkan warna  : kolorimetris
-         Berdasarkan timbulnya kekeruhan : turbidimetris
   II.        Kinetik reaksi
Perubahan konsentrasi suatu zat/satuan waktu selama reaksi berlangsung

5 April 2012
Kalkulator transmisi-konsentrasi


 


T standar = Konsentrasi standar
T test = K test



TURBIDIMETRI

Pengukuran : tubidimetris
Prinsip : menentukan banyaknya sinar yang diblokir oleh partikel partikel dalam suatu suspensi
Cara : mengukur sinar yag melewati kuvet
Alat : fotometer/spektrofotometer

Faktor yang mempengaruhi :
1.  Jumlah partikel
2. Diameter partikel
3. Ukuran partikel standar  sampel
4. Waktu
5. Partikel mengendap waktu pengukuran

Untuk mencegah faktor no.4&5 maka ditambahkan suspender, yang fungsinya mencegah suspensi terkoagulasi/terpisah. Contohnya : G.A dan gelatin

Pemeriksaan :
·    Timol Turbinity Test
·    ZnSO4 tt

Nephelometri (nephel=kabut)
Sinar yang disebarkan oleh partikel partikel dalam suspense diukur pada posisi yang membentuk sudut tertentu dengan arah sinar datang pada kuvet

Bagian :
1.  Controlled intensity light source (sumber cahaya)
2. Filter
3. Kuvet
4. Detector
5. Multiplier
6. Display

Filter : red filter
Dua detector
Larutan kalibrasi : larutan yang diketahui
Kurva kalibrasi pada umumnya tidak linier maka dibuat grafik periodik.

FLUOROMETRI

energi
 
Fluorescence : energy emission (emisi energy)


 

Em   zat       zat  dengan level energi rendah
Energi yang di eksitasi lebih kecil dari energi A
 sinar  sinar A
Proses :  sec
Proses  sec : proses phosphorescence
Prinsip : kita memiliki energy megnetik lalu diarahkan, maka zat tadi akan tereksitasi mengeluarkan energy menjadi energy brown stoude.

Sumber cahaya  slit  monokromator  kuvet
 
Monokromator
 
Eksit slit
 
Detector
Keuntungan : sensitive ( 1000x kolorimetri)

Kerugian :
Kualitatif (-)
Terpengaruh oleh pH, temperature, dan zat lain

Untuk penentuan : caterholemine, phenylalanine, prophyrin, cortisol
 = 313, 365, 405, 436 nmH

Syarat : 1. Pelarut non flurescent
2. kuvet : pyrex atau quartz
3. tidak boleh menggunakan vaselin
4. pH
5. Temperature
6. tidak boleh ada gelembung udara
7. harus cepat dibaca : intensita berubah (semakin berkurang)
8. dipakai internal standar
Flame Photometer
Digunakan untuk logam alkali tanah (yg menyebabkan kesadahan)
Kalium :
Natrium :
Kalsium :
Lithium : Li3+
Magnesium : Mg2+

A.L
 
E                        E1
                                      
                  tertentu                                                        proton






(Exceses energy)
 tertentu = khas
Ground state
(stable)
 

Electron high energy
Excited state
(unstable)
 

 

 

Makin banyak energy yang dikeluarkan (dibebaskan) maka banyak molekul…

Na : energy utama pada  589 nm. Filter khusus/ khas, untuk natrium.
Warna kuning kemerahan
Li : merah
K : ungu
Mg : merah kebiruan
Ca : kuning kemerahan
Maka warna nyala memiliki sifa yang khas karena  berbeda
 yang dipilih untuk filter :
Sensivitas tinggi
Pengaruh spectrum lain yang berdekatan

Dalam keadaan konstan/tertentu, intensitas pada  tertentu yang dihasilkan oleh atom logam  dengan jumlah atom yang memencarkan energy, maka sebanding dengan konsentrasi zat.

Bagan flame fotometer

1.      Aspirator
2.     Automizer
3.     Flame
4.     Entrance slit
5.     Monochromator
6.     Exit slit
7.     Meter/detector

Flame Temperatures for Verious Gas Mixtures
Gas Mixture
Flame Temperature
Natural gas – Air
1840
Propane – Air
1925
Hydrogen – Air
2115
Acetylene – Air
2250
Hydrogen – Oxygen
2700
Natural gas – Oxygen
2800
Propane – Oxygen
2850
Acetylene - Oxygen
3110
Photo 5570.jpg




































0 comments:

Post a Comment