8 Maret 2012
Patologi
klinik dengan hasil laboratorium membantu dalam menegakkan diagnosa suatu
penyakit. (70-80% dari hasil analisa lab, 20-30% dari hasil pemeriksaan fisik,
tatap muka dengan dokter untuk mengetahui riwayat pasien)
Penentuan
Laboratorium
1. Penentuan kualitatif
(jenis)
2. Penentuan semi kuantitatif
(hanya dicari tingkat keberadaan, jumlahnya ddinyatakan dengan +1,+2, dst untuk
hasil positif, dan (-) bila hasil negatif.
3. Penentuan kuantitatif
(jumlah ditentukan dengan pasti dilengkapi dengan satuan)
- Titrimetri (cara titrasi)
- Fotometri (pengukuran
cahaya)
- Flame fotometri
(pengembangan fotometri, dianalogikan spt api unggun)
- ESA
Dasar-Dasar
Fotometri
Fotometer : alat
pengukur intesitas sinar
Fotometri:
(proses) pengukuran intensitas sinar
Fotometris:
cara pengukuran berdasarkan pengukuran intensitas pada panjang gelombang
tertentu.
Sinar/cahaya
: suatu gerakan gelombang (sifatnya berpindah) elektromagnetik
Menjadi Electro Magnetic
Radiation = EMR, yang mempunyai Radiant Energy (Energi Radiasi)
Panjang gelombang = 

Jarak
antara 2 puncak gelombang
Jarak antara 2 lembah
gelombang

Satuan:
-
Angstrom
=
= 


-
Nanometer
= nm/milimicron =
= 


-
Micrometer
= micron =
= 



Sinar monokromatis:
· Terdiri dari satu sinar
· Panjang gelombang
tertentu
Sinar polikromatis
(spekrum cahaya):
Kumpulan sinar
monokromatis dengan
bermacam-macam

Electromagnetic
Radiation Characteristic, Wavelength interval, where the type of EMR begins
|
![]() |
![]() |
UV
|
Visible
|
IR
(infra red)
|
Microwave
|
Radio waves
|
![]() |
1
|
10
|
1800
|
3400
|
7000
|
|
|
nm
|
|
1
|
180
|
340
|
700
|
|
|
![]() |
|
|
|
|
0.7
|
400
|
|
cm
|
|
|
|
|
|
0.04
|
25
|
Sinar UV berbahaya
untuk selaput mata
Sinar Visible, cahaya
tampak



semakin besar
UV, Visible and Short
IR spectrum characteristic
Wavelength (nm)
|
Region Name
|
Color Observed
|
< 380
|
UV
|
Not visible
|
380-440
|
visible
|
Violet
|
440-500
|
visible
|
Blue
|
500-580
|
visible
|
Green
|
580-600
|
visible
|
Yellow
|
600-620
|
visible
|
Orange
|
620-750
|
visible
|
Red
|
750-2500
|
Short IR
|
Not visible
|
Colours and
complementary colours of the UV and visible spectrum

15 Maret 2012
Prinsip Pengukuran Fotometris
Jika pada larutan suatu
zat dengan ketebalan tertentu dilewatkan sinar/cahaya monokromatis maka
sebagian sinar tersebut akan diabsorbsi (intensitas berkurang) oleh larutan
itu.
Banyaknya sinar yang
terabsorpsi tergantung dari konsntrasi zat dalam larutan. Semakin tinggi
konsentrasi semakin berkurang banyak intensitasnya

Grafik hubungan
adsorpsi dan panjang gelombang (
max)




Bagan fotometri








Lampu (Light source) :
- Tungsten lamp
- Halogen lamp
- Mercury lamp
- Hydrogen lamp
Monochromator
:
- Filter
- Gratting /kisi
- Prisma
Kuvet
Bentuk:
diameter bulat, sisi persegi, persegi panjang’
Bahan
: inert, transparan, glass, silica/quartz, plastik (sekali pakai)
Detector
:
Barier
layer cell (lempeng, dinding kedap cahaya)
Fotomultiplayer
tube : untuk multiply sinar, supaya bisa dibaca meter, diubah jadi listrik
Meter : Readout Device
Direct
riding : output photocell (langsung ke meter)
Digital Readout Device
Absorbance
– concentration
27 Maret 2012
Jenis
lampu berdasarkan sifatnya :



Memiliki sinar monokromatis, spectrum tidak masiv, daerah sinar
UV, grafik tidak kontinu, makin lama digunakan kinerja semakin menurun



Daerah
sinar visible, memiliki semua jenis sinar monokromatis, semakin besar
, energy semakin besar, massive, kontinu,
life time penggunaan tidak dapat ditentukan.

Monokromator
Filter fotometer : sumber cahaya lampu
tungsten/halogen

|

Spectroline-fotometer, sumber cahaya
dengan lampu Hg/Cd


Spektrofotometer,
grating/kisi, sinar dating dipantulkan pada permukaan yang tidak rata kemudian
menyebar

Prisma, biasanya prisma terbuat dari
Kristal

Beer’s Law (hokum Beer)

Io
: intensitas sinar dating (incident light)
I
: intensitas sinar yang diteruskan (transmitted light)
b
: tebal/ jarak larutan yang dilalui sinar
A = a.b.c =
=
2- 


A = absorbance
a
= absoptivity : absorpsivitas zat tertentu , absorpsi/1molekul zat
b
= tebal kuvet/larutan yang dilalui sinar
c
= konsentrasi zat dalam larutan
%T
= persenn transmisi zat dalam larutan dimana T = 

Spectrophotometry
nomenclature
Name
|
Symbol
|
Definition
|
Absorbance
|
A
|
-log T = log
![]() |
Absorbsivity
|
a
|
![]() |
Molar absorptivity
|
![]() |
![]() |
Path length
|
b
|
Internal cell =
sampel length in cm
|
Transmittance
|
T
|
![]() |
Wavelength unit
|
nm
|
![]() ![]() ![]() |
Absorption max
|
![]() |
Wavelength which max /
absorption occurs
|
![]()
c = 1 g/dl (=1%)
|
A= A1%
E= E1%
|
= absorption coef. 1
cm
= extinction coef.
|
29 Maret 2012
Penggunaan Hukum Beer
Larutan I
Zat
= P
Konsentrasi
= C1 

Pembacaan
Abs = A1
Absobtivity
max = a

Tebal
kuvet = b cm
A1=
a.b.c1 … I
Larutan
II
Zat
= P
Konsentrasi
= C2 

Pembacaan
Abs = A2
Absobtivity
max = a

Tebal
kuvet = b cm
A1=
a.b.c2 … I

Pada
penentuan fotometris
1.
max

2. Larutan standar
3.
Larutan
blanko
Perhitungan
konsentrasi
Hukum Beer : 

Kalkulator
Transmisi – Konsentrasi : perbandingan A dan C dibuat menjadi linier
Kurva
kalibrasi : dibuat beberapa larutan standar. Semakin banyak larutan standar,
maka garis/kurva kalibrasi makin valid

Syarat hokum Beer :
1.
Sinar
monokromatis pada
max

2. Konsentrasi tidak
“extreme” . tidak terlalu encer/pekat : 20-70%T. idealnya 40-80%
3. Tidak berfluoresensi
(berpendar)
4. Pengukuran dilakukan
pada range (jarak) konsentrasi yang tidak terlalu besar
FOTOMETRIS
I.
Hasil
akhir reaksi
-
Berdasarkan
warna : kolorimetris
-
Berdasarkan
timbulnya kekeruhan : turbidimetris

II.
Kinetik
reaksi
Perubahan konsentrasi suatu zat/satuan
waktu selama reaksi berlangsung

5 April 2012
Kalkulator transmisi-konsentrasi
![]() |
T standar =
Konsentrasi standar
T test = K test
TURBIDIMETRI
Pengukuran :
tubidimetris
Prinsip : menentukan banyaknya sinar yang diblokir oleh partikel
partikel dalam suatu suspensi
Cara : mengukur sinar yag melewati kuvet
Alat : fotometer/spektrofotometer
Faktor yang mempengaruhi :
1. Jumlah partikel
2. Diameter partikel
3. Ukuran partikel standar
sampel

4. Waktu
5. Partikel mengendap
waktu pengukuran
Untuk mencegah faktor no.4&5 maka ditambahkan suspender,
yang fungsinya mencegah suspensi terkoagulasi/terpisah. Contohnya : G.A dan
gelatin
Pemeriksaan :
· Timol Turbinity Test
· ZnSO4 tt
Nephelometri
(nephel=kabut)
Sinar yang disebarkan
oleh partikel partikel dalam suspense diukur pada posisi yang membentuk sudut
tertentu dengan arah sinar datang pada kuvet
Bagian :
1. Controlled intensity
light source (sumber cahaya)
2. Filter
3. Kuvet
4. Detector
5. Multiplier
6. Display
Filter
: red filter
Dua detector
Larutan kalibrasi :
larutan yang diketahui
Kurva kalibrasi pada
umumnya tidak linier maka dibuat grafik periodik.
FLUOROMETRI
|
![]() |





Energi yang di eksitasi
lebih kecil dari energi A


Proses :
sec

Proses
sec : proses phosphorescence

Prinsip : kita memiliki
energy megnetik lalu diarahkan, maka zat tadi akan tereksitasi mengeluarkan
energy menjadi energy brown stoude.
Sumber
cahaya
slit
monokromator
kuvet




Monokromator

Eksit slit

Detector
Keuntungan : sensitive
(
1000x kolorimetri)

Kerugian :
Kualitatif (-)
Terpengaruh oleh pH,
temperature, dan zat lain
Untuk
penentuan : caterholemine, phenylalanine, prophyrin, cortisol

Syarat
: 1. Pelarut non flurescent
2. kuvet : pyrex atau
quartz
3. tidak boleh
menggunakan vaselin
4. pH
5. Temperature
6. tidak boleh ada
gelembung udara
7. harus cepat dibaca :
intensita berubah (semakin berkurang)
8. dipakai internal
standar
Flame Photometer
Digunakan untuk logam
alkali tanah (yg menyebabkan kesadahan)
Kalium : 

Natrium : 

Kalsium : 

Lithium : Li3+
Magnesium : Mg2+


|




|
||||
|
||||




Makin
banyak energy yang dikeluarkan (dibebaskan) maka banyak molekul…
Na : energy utama pada
589 nm. Filter khusus/ khas, untuk natrium.

Warna kuning kemerahan
Li : merah
K : ungu
Mg : merah kebiruan
Ca : kuning kemerahan
Maka warna nyala
memiliki sifa yang khas karena
berbeda


Sensivitas tinggi
Pengaruh spectrum lain
yang berdekatan
Dalam keadaan
konstan/tertentu, intensitas pada
tertentu yang dihasilkan oleh atom logam
dengan jumlah atom yang memencarkan energy,
maka sebanding dengan konsentrasi zat.


Bagan flame fotometer

1.
Aspirator
2. Automizer
3. Flame
4. Entrance slit
5. Monochromator
6. Exit slit
7. Meter/detector
Flame Temperatures for Verious Gas Mixtures
Gas Mixture
|
Flame Temperature
![]() |
Natural gas – Air
|
1840
|
Propane – Air
|
1925
|
Hydrogen – Air
|
2115
|
Acetylene – Air
|
2250
|
Hydrogen – Oxygen
|
2700
|
Natural gas – Oxygen
|
2800
|
Propane – Oxygen
|
2850
|
Acetylene - Oxygen
|
3110
|

0 comments:
Post a Comment