poem

07 October 2010

08 : 08
24 September 2010

Berapa lama kau mengenal dunia ?
Satu tahun, dua, tiga,
Sepuluh tahun,
Seabad ?
Tapi selama apapun kau mengenal dunuia
ia tak pernah menujukkan wajah aslinya

Wajah mana yang dunia
pernah tunjukkan padamu
wajah tertawa,
wajah kebencian,
wajah penghinaan,
derita, memelas, atau
wajah cinta dan kebohongan

Tidak,
bukan wajah wajah itu
kadang dunia menunjukkan dua, tiga,
seribu wajah yang berbeda

Tapi tak ada yang tau
tidak aku, kau, dia
tidak juga mereka atau kalian

dunia
sudah menunjukkan wajah aslinya,
atau masih,
dan selalu menyembunyikannya

11:20
26 September 2010

seorang bocah mengajariku cinta

Ini musim panas,
Aku menikmati bunga musim panas
Seorang bocah datang padaku dan bertanya :
untuk apa kau disini ?
Melihat keindahannya
“pergilah” Katanya,
“musim akan berganti, semua keindahan ini akan gugur”

Ini musim gugur,
bocah itu kembali datang padaku
“ kenapa kau kemari ”,
ia menanyaiku
Untuk melihat mereka gugur
membebaskan harapan
“pergilah” Katanya,
“musim akan berganti, keindahan ini akan membeku”

Ini musim dingin,
“Kenapa kau tetap disini,
tak ada yang tumbuh di musim ini,
bahkan untuk sekedar melihatnya jatuh ke tanah”
Aku mengenang keindahan di musim panas,
dan berharap mereka akan menyapaku
di musim berikutnya.
“ tinggallah “ katanya
“untuk menanti musim semi”
“kau disini karena kebutuhannmu untuk
berada disini, bukan untuk apa yang ada disini”

Ini musim semi,
seorang bocah
telah mengajariku cinta

6 Oktober 2010

manusia terbuang

apa pedulimu ?
Chairil pun mau tak seorang kan merayu
tidak kau,
“ Tidak juga kau
tak perlu sedu sedan itu” *

aku bukan binatang jalang
hanya manusia yang terbuang
aku meradang
aku menerjang

aku tak bisa berlari,
tak mau berlari
pergi sendiri,
tak ada yang peduli

dan aku akan lebih tidak peduli*
jika kau mau hidup seribu tahun lagi
hingga sepi mengoyak hati
aku ingin seorang menganggapku berarti

* ” Aku ” karya Chairil Anwar

0 comments:

Post a Comment