RANGKUMAN INSTRUMENTASI

03 December 2011

Viscometer (Ostwald)

→Viskositas

· Bilas dengan NaCl fisiologis, W.b. 37

· Reservoir I : serum 5 ml

· Reservoir II : Bola karet

· Hisap (bola karet) sampai miniskus serum melebihi garis atas

· Lepas bola karet sampai miniskus garis/skala atas kemudian catat waktunya yyang dihitung stopwatch

· Tunggu hingga mencapai miniskus garis bawah kemudian catat lagi

· Catat waktu tempuh skala atas – bawah = A(detik)

Pengukuran dilakukan 2 kali untuk mendapatkan nilai rata rata, misalkan A detik

· Bilas NaCl fisiologis 2 kali lalu dengan aquades 2 kali

· Ulangi dengan cara yang sama untuk aquades sampai B detrik

· Hasil =

· Nilai normal serum : 1,4 – 1,8

Water Stills menghasilkan destilata, hasil destilata

→Aq. Destilata (aquadest)

Prinsip : pemisahan/pemurnian berdasarkan perbadaan titik didih

Mendidih → uap → embun → tampung = aquadest

Hasil :

* Air murni

* Bebas garam yang terlarut

* Jernih

* Tidak berwarna, berbau dan berasa

* Steril (bial ditutup rapat), bebas pirogen (sesuatau, entah itu mikroorganisme ataupun benda asing lainnya yang ditolak tubuh) [~kondensor & penampung)

* Dapat digunakan untuk suntikan i.v ( intra vena)

Alat distilata = distilator

Untuk pemurnian → sifat khusus zat yang dipakai

Air murni : hanya

Fibris : demam, salah satu reaksi tubuh jika ada benda asing masuk

Intravaskuler : langsung ke pembuluh darah

Deionizer (menghasilkan air bebas ion)

Prinsip : menukarkan ion yang ada menggunakan ion exchanger, sehingga bebas garam

Cara kerja : air tak murni melewati kation dan anion exchanger resin → air bebas ion

Kation : , , diganti oleh kation resin(pembawa dan pengikat kation) :

Anion : , , , , diganti oleh resin anion → dibebaskan

yang bebas ion.

Hasil :

* Bebas garam

* Tidak steril, dan tidak bebas pirogen

* Tidak dapat digunakan untuk i.v

* Kapasitas produksi tinggi

* Filtrasi lebih dulu dapat membuat resin lebih awet

Water filter : penyaringan air

Penyaringnya menggunakan nylon yang dilapisi Al = gravity water filter, yaitu bergantung pada air yang menetes kebawah karena aganya grafitasi

Prinsip : pemisahan berdasarkan perbedaan ukuran partikel

Hasil :

* Bebas partikel dengan ukuran yang sesuai pori pori

* Bebas bakteri

* Pembuatan larutan pewarna (stain), pembilas alat gelas.

* Tidak boleh digunakan untuk larutan standar

* Tidak boleh digunakan untuk tes kimia

* Tidak boleh digunakan untuk larutan reagen/ analisa

* Daya saring bergantung pada gravitasi

Kromatografi

Pemisahan berdasarkan perbedaan BM (berat molekul)

TSW ETT : pemisahan pigmen tumbuh tumbuhan

Prinsip dasar : pemisahan senyawa kimia berdasarkan BM dengan menggunakan sistem “ solvent-substrat”

Tidak membutuhkan alat elektrik, kadang kadang dengan optical scanning

Macam macam kromatografi :

1. Kromatografi kertas

2. Kromatografi lapis tipis (thin layer chromatografi, TLC)

3. Kromatografi kolom ( liquid column chromatografi)

4. Kromatografi gas → HPLC

Naik (ascending chromatografi)

Turun ( descending chromatografi)

Kromatografi kertas

Kromatografi kertas

Alat :

1. chamber/ glass jar (kotak, toples berdiameter bulat)

2. standar

3. kertas kromatografi/kertas saring

4. solvent ( larutan dengan komposisis tertentu diisikan pada chamber, berfungsi sebagai fase gerak)

5. spotter ( penotol sample)

6. penggaris

7. sistim pengamatan

*buat kontrol di kertas kromatografi untuk melihat apakah Rf kontrol dengan sampel sama, jika sama, dapat melihat literature

Prinsip kromatografi kertas

Ø proses pemisahan o.k 2 gaya yang berlawanan :

1. gravitasi : mempengsruhi zat dengan BM besar, mekin cpt ke bawah

2. gaya kapiler (capillarity attraction) : mempengaruhi zat dengan BM kecil, makin cepat ke atas

Ø keterbatasan waktu :

sebelum solvent mencapai pinggiran kertas

Prosedur

* isi chamber dengan solvent

* tertutup rapat, 15-30 menit

(jenuh dengan uap) → gaya kapiler maksimal, penguapan minimal

* masukkan kertas kromatografi yang sudah di “spat” ( plot sampel, dengan cara menotolkan zat yang akan dipisahkan) dengan sampel pada garis diatas permukaan solvent

* tertutup rapat, biarakan, amati, angkat/hentikan sebelum garis solvent mencapai pinggiran kertas kromatografi

* keringkan

* identifikasi dengan cara yang sesuai ( tandai dan beri no apa bila ada tanda yang muncul pada waktu basah dan kering)

Identifikasi

Rf (rate factor)=

RF : ki=onstan untuk sistem “solvent-substrat tertentu jadi bisa dibandingkan dengan table

Sampel kalibrasi/kontrol, >baik

Solvent:

* Solvent-substrat cocok untuk sampel, terutama campuran , Hac(asam asetat) dan suatu alkohol (butanol)

* Khusus asam amino asam amino dalam urin : (L.alanin, L.histididn, L.leucin)

Butanol : Hac : = 12 : 3 : 5

(perbandingan dapat berfariasi berdasarkan waktu atau lama pengerjaan)

Umumnya = 40% seluruh solvent

Kromatografi kertas dua arah (Two dimentionla paper chromatograpy)

Kromatografi kertas dua arah dilakukan apabila pada penggunaan kromatografi kertas hasilnya tidak sempurna karena BM fraksi-fraksi sebanding atau hampir sama besar (spot merupakan garis)

Solvent kedua p.u. nya 15 % dalam

Prosedur = k.kr.l →diputar

Substrat

Kertas filter

Special/k.kromatografi lebih semakin baik, daya kapiler lebih baik

Label : arah solvent

* Bervariasi berat dan porositasnya

→menentukan kecepatan proses pemisahan fraksi fraksi

* Umum dipakai k.kr. No 1

Waktu : Development time

* Variasi : 15 menit-24 jam tergantung ukuran substrat

*

Kualitatif : (tidak terlalu lama), tidak perlu terpisah sempurna

Kuantitatif : harus terpisah sempurna satu sama lainnya

Jenis sampel

* Tujuan pemisahan

* Sistem solvent-substrat

Pengamatan :

1. Sinar UV (sinar dengan zat tertentu akan tampak noda) : absorrpsi → gelap

2. Semprot encer : →coklat

3. Semprot dengan Ninhydrin → fraksi-fraksi dibedakan berdasarkan warna-warna

Kromatografi lapis tipis ( thin layer chromatography, TLC)

Prinsip dasarnya, sama dengan kromatografi kertas, bedanya fase diam(masa yang dipakai untuk kertas yang digunakan) dilapiskan pada plat : gelas, metal atau materi lain yang mempunyai permukaan rata

Pelapis pada fase dianm = adsorbent/sorbent : alumina, microcrystalline cellulose

Soerbent terbaik : zat padat/ keras, memiliki titik leleh tinggi

Plat tipis :

* Suspensi sorben//buffer ( sampel tidak terurai/tetap)

* Lapiskan/semprotkan pada plat, tebal 250 (0,25 mm)

* Aktifkan ( dikeringkan, karena jika dalam keadaaan basah, ruang antar molekul terisi air, sedangkan daya adsorbent hanya ada dalam keadaan kering) : kadar min

Modifikasi :

1) Asam/basa/buffer ditambahkan pada suspense sorbent

2) Komponen sorbent

Solvent TLC

Dipengaruhi oleh :

* Macam elutropic (dielectric constant = = derajat kepolaran)

* TLC sebanding dengan kekuatan elektrostatik relatif solvent, substrat, sampel

* Kekuatan apenarikan bervariasi sebanding dengan komponen komponen campurannya

* Pemilihan “solvent-sorbent” = sistem yang kompleks untuk sampel tertentu.

Detectors :

1) Thermal conductivity detectors

2) Flame ionization detectors

3) Election capture detectors

4) Detektor detekror lain

Laboratorium klinis TLC

* Golongan lipid

* Steroid

* Karbohidrat

* Glioksida

* Aldehida

* Keton

* Obat, vitamin, zat- zat toksis

* Phenol

* Alkohol

* Alkaloid

* Protein

* Asam amino

* Senyawa amin

Pengamatan TLC

Pada umumnya → karena terbentuk warna

A. Plat tipis siap pakai mengandung (cair<<), member daya lekat pada kaca → iluminasi uv : → fluoresensi ( pada identifikasi dengan UV) sedangkan fraksi-fraksi gelap (sampel→absorbansi UV).

B. Reagen pewarna

1. Ninhydri n : asam amino, protein, peptide, garam garam amino

2. Fluoresecamine untuk amine primer, asam amino kecuali prolin dan hidroksiprolin

* Obat : amphetamine

* Senyama amin alifatik :

* Etanilamin

* Metal etil amin

Cara ini :

* Tidak perlu pemanasan

* 5-10 menit setelah “spray” → timbul fluoresensi (untuk Rf)

* Fluoresensi dapat diukur pada uv 366 nm

3. Dragendorf (bismuth subnitrat dalam 20% HOAC)

* Cholin

* Phosphatids (lecithin, lysoleciyhin, sphingomyelin)

* Alkaloid-alkaloid (atropine, strychnine, nicotin, morphine, methadone)

4. Asam phosphomoblidat ( 5% dalam isopropanol)

Lipid, steroid, lactones, hydroxyacids, ketoacids dll.

Sensitivitas 0,1-1,0

5. Curpic acetate 3% dalam 8%

Lipid

Perlu pemanasan sensitivitas : 1

6. Ag acetate (Silver acetate) 1% dalam

* Barbiturates

* Obat obatan :

* Iodoplatine

* Mercuric sulfate

* Diphenylcarbazone

Toxicology System : deteksi obat dalam urin = cara cepat

* Lapis tipis : silica gel (siap pakai)

* Solvent hanya dibedakan atas :

1) Untuk barbiturate

Etil asetat : methanol : 28%amonia – 90 : 7 : 3

v Development : 35 menit

v Pengeringan : , 5 menit

v Pewarnaan : fluorescanime

2) Untuk alkaloid dan ampetamin

Solvent = etil asetat : methanol : 28% ammonia : = 85 : 13,5 : 1,0 : 0,5

v Development : 35 menit

v Pengeringan : , 5 menit

v Pewarnaan : iodoplatinate

v Persiapan sampel kompeks

v Perlu pH tertentu

Problem dalam TLC & Paper Chromatography

1. Substrat bebas kontaminasi

2. Sampel tidak “overspotted”

Kering → masuk jar → tailing ( apabial diamsukkan dalam keadaan basah terjadi tailing)

3. Jar = chamber bebas kontaminasi

* Equilibrated (diseimbangkan)

* Bertutup rapat

4. Plat (untuk TLC) setelah diangkat letakkan mendatar, keringkan udara

Kesalahan

1. Tutup jar dibuka

→ spot difuse ( spot-nya melebar)

→ waktu deviasi memanjang

2. Sampel berlebihan → tailing

3. Spot sampel tidak kering → tailing

4. Solvent kontak dengan sampel → tailing

5. Jar tidak terutup sempurna atau letak plat tidak sempurna → solvent front tidak menentu

6. Pengamatan sulit/tidak jelas karena bahan karing sempurna tidak diwarnai

7. Sistem solvent – substrat tidak cocok/ kontaminasi → pengamatan sulit

Liquid Chromatography/column chromatography = kromatografi kolom

* Dipakai untuk fraksi yang larut dalam “chleating solvent” (sbd solvent) = fase gerak

* Gaya gravitasi = dari ujung atas ke bawah

* Kolom : dari gelas berisi sorbent

Isi : penuh/mampat dengan sorbent (sorbent material) (alumina) = fase diam

* Fraksi yang diabsorpsi oleh materi dalam kolom → penurunan dihambat → kecepatan berbeda beda antar fraksi

* Fraksi fraksi ~ pita pita (band) dalam kolom

* + elemen/solvent → ditampung cairan yang keluar dari kolom

* Seri aliquot (seri penampung penampung kecil), pewarna urut

* Analisa fraksi, mis : spektrofotometri

ok ok, rangkuman yang ini ngga jelas yah, ntar ak kasih link d 4 sharednya, tapi berhubung koneksi tidak mendukung untuk upload, kapan kapan aja yah, hehehhehe


0 comments:

Post a Comment