




Tulisan bebas seorang tukang ngoceh.
Adalah langit yang meneduhkan hatimu
Adalah matahari yang menghangatkan jiwamu
Ialah bintang yang menerangimu kala gundah
Dan ialah pepohonan yang menumbuhkan bunga di jiwamu
Dan siapakah aku
Kupu-kupu kecil yang hanya mengamatimu
Dan pergi saat mata saling beradu
18-10-2011
Viscometer (Ostwald)
→Viskositas
· Bilas dengan NaCl fisiologis, W.b. 37
· Reservoir I : serum 5 ml
· Reservoir II : Bola karet
· Hisap (bola karet) sampai miniskus serum melebihi garis atas
· Lepas bola karet sampai miniskus garis/skala atas kemudian catat waktunya yyang dihitung stopwatch
· Tunggu hingga mencapai miniskus garis bawah kemudian catat lagi
· Catat waktu tempuh skala atas – bawah = A(detik)
Pengukuran dilakukan 2 kali untuk mendapatkan nilai rata rata, misalkan A detik
· Bilas NaCl fisiologis 2 kali lalu dengan aquades 2 kali
· Ulangi dengan cara yang sama untuk aquades sampai B detrik
· Hasil =
· Nilai normal serum : 1,4 – 1,8
Water Stills menghasilkan destilata, hasil destilata
→Aq. Destilata (aquadest)
Prinsip : pemisahan/pemurnian berdasarkan perbadaan titik didih
Mendidih → uap → embun → tampung = aquadest
Hasil :
Air murni
Bebas garam yang terlarut
Jernih
Tidak berwarna, berbau dan berasa
Steril (bial ditutup rapat), bebas pirogen (sesuatau, entah itu mikroorganisme ataupun benda asing lainnya yang ditolak tubuh) [~kondensor & penampung)
Dapat digunakan untuk suntikan i.v ( intra vena)
Alat distilata = distilator
Untuk pemurnian → sifat khusus zat yang dipakai
Air murni : hanya
Fibris : demam, salah satu reaksi tubuh jika ada benda asing masuk
Intravaskuler : langsung ke pembuluh darah
Deionizer (menghasilkan air bebas ion)
Prinsip : menukarkan ion yang ada menggunakan ion exchanger, sehingga bebas garam
Cara kerja : air tak murni melewati kation dan anion exchanger resin → air bebas ion
Kation : ,
,
diganti oleh kation resin(pembawa dan pengikat kation) :
Anion : ,
,
,
,
diganti oleh resin anion → dibebaskan
yang bebas ion.
Hasil :
Bebas garam
Tidak steril, dan tidak bebas pirogen
Tidak dapat digunakan untuk i.v
Kapasitas produksi tinggi
Filtrasi lebih dulu dapat membuat resin lebih awet
Water filter : penyaringan air
Penyaringnya menggunakan nylon yang dilapisi Al = gravity water filter, yaitu bergantung pada air yang menetes kebawah karena aganya grafitasi
Prinsip : pemisahan berdasarkan perbedaan ukuran partikel
Hasil :
Bebas partikel dengan ukuran yang sesuai pori pori
Bebas bakteri
Pembuatan larutan pewarna (stain), pembilas alat gelas.
Tidak boleh digunakan untuk larutan standar
Tidak boleh digunakan untuk tes kimia
Tidak boleh digunakan untuk larutan reagen/ analisa
Daya saring bergantung pada gravitasi
Kromatografi
Pemisahan berdasarkan perbedaan BM (berat molekul)
TSW ETT : pemisahan pigmen tumbuh tumbuhan
Prinsip dasar : pemisahan senyawa kimia berdasarkan BM dengan menggunakan sistem “ solvent-substrat”
|
1. Kromatografi kertas
2. Kromatografi lapis tipis (thin layer chromatografi, TLC)
3. Kromatografi kolom ( liquid column chromatografi)
4. Kromatografi gas → HPLC
|
Kromatografi kertas
Alat :
1. chamber/ glass jar (kotak, toples berdiameter bulat)
2. standar
3. kertas kromatografi/kertas saring
4. solvent ( larutan dengan komposisis tertentu diisikan pada chamber, berfungsi sebagai fase gerak)
5. spotter ( penotol sample)
6. penggaris
7. sistim pengamatan
*buat kontrol di kertas kromatografi untuk melihat apakah Rf kontrol dengan sampel sama, jika sama, dapat melihat literature
Prinsip kromatografi kertas
Ø proses pemisahan o.k 2 gaya yang berlawanan :
1. gravitasi : mempengsruhi zat dengan BM besar, mekin cpt ke bawah
2. gaya kapiler (capillarity attraction) : mempengaruhi zat dengan BM kecil, makin cepat ke atas
Ø keterbatasan waktu :
sebelum solvent mencapai pinggiran kertas
Prosedur
isi chamber dengan solvent
tertutup rapat, 15-30 menit
(jenuh dengan uap) → gaya kapiler maksimal, penguapan minimal
masukkan kertas kromatografi yang sudah di “spat” ( plot sampel, dengan cara menotolkan zat yang akan dipisahkan) dengan sampel pada garis diatas permukaan solvent
tertutup rapat, biarakan, amati, angkat/hentikan sebelum garis solvent mencapai pinggiran kertas kromatografi
keringkan
identifikasi dengan cara yang sesuai ( tandai dan beri no apa bila ada tanda yang muncul pada waktu basah dan kering)
Identifikasi
Rf (rate factor)=
RF : ki=onstan untuk sistem “solvent-substrat tertentu jadi bisa dibandingkan dengan table
Sampel kalibrasi/kontrol, >baik
Solvent:
Solvent-substrat cocok untuk sampel, terutama campuran
, Hac(asam asetat) dan suatu alkohol (butanol)
Khusus asam amino asam amino dalam urin : (L.alanin, L.histididn, L.leucin)
Butanol : Hac : = 12 : 3 : 5
(perbandingan dapat berfariasi berdasarkan waktu atau lama pengerjaan)
Umumnya = 40% seluruh solvent
Kromatografi kertas dua arah (Two dimentionla paper chromatograpy)
Kromatografi kertas dua arah dilakukan apabila pada penggunaan kromatografi kertas hasilnya tidak sempurna karena BM fraksi-fraksi sebanding atau hampir sama besar (spot merupakan garis)
Solvent kedua p.u. nya 15 % dalam
Prosedur = k.kr.l →diputar
Substrat
Kertas filter
Special/k.kromatografi lebih semakin baik, daya kapiler lebih baik
Label : arah solvent
Bervariasi berat dan porositasnya
→menentukan kecepatan proses pemisahan fraksi fraksi
Umum dipakai k.kr. No 1
Waktu : Development time
Variasi : 15 menit-24 jam tergantung ukuran substrat
|
Tujuan pemisahan
Sistem solvent-substrat
Pengamatan :
1. Sinar UV (sinar dengan zat tertentu akan tampak noda) : absorrpsi → gelap
2. Semprot encer : →coklat
3. Semprot dengan Ninhydrin → fraksi-fraksi dibedakan berdasarkan warna-warna
Kromatografi lapis tipis ( thin layer chromatography, TLC)
Prinsip dasarnya, sama dengan kromatografi kertas, bedanya fase diam(masa yang dipakai untuk kertas yang digunakan) dilapiskan pada plat : gelas, metal atau materi lain yang mempunyai permukaan rata
Pelapis pada fase dianm = adsorbent/sorbent : alumina, microcrystalline cellulose
Soerbent terbaik : zat padat/ keras, memiliki titik leleh tinggi
Plat tipis :
Suspensi sorben/
/buffer ( sampel tidak terurai/tetap)
Lapiskan/semprotkan pada plat, tebal 250
(0,25 mm)
Aktifkan ( dikeringkan, karena jika dalam keadaaan basah, ruang antar molekul terisi air, sedangkan daya adsorbent hanya ada dalam keadaan kering) :
kadar
min
Modifikasi :
1) Asam/basa/buffer ditambahkan pada suspense sorbent
2) Komponen sorbent
Solvent TLC
Dipengaruhi oleh :
Macam elutropic (
dielectric constant =
= derajat kepolaran)
TLC sebanding dengan kekuatan elektrostatik relatif solvent, substrat, sampel
Kekuatan apenarikan bervariasi
sebanding dengan komponen komponen campurannya
Pemilihan “solvent-sorbent” = sistem yang kompleks untuk sampel tertentu.
Detectors :
1) Thermal conductivity detectors
2) Flame ionization detectors
3) Election capture detectors
4) Detektor detekror lain
Laboratorium klinis TLC
|
|
Pengamatan TLC
Pada umumnya → karena terbentuk warna
A. Plat tipis siap pakai mengandung (cair<<), member daya lekat pada kaca → iluminasi uv :
→ fluoresensi ( pada identifikasi dengan UV) sedangkan fraksi-fraksi gelap (sampel→absorbansi UV).
B. Reagen pewarna
1. Ninhydri n : asam amino, protein, peptide, garam garam amino
2. Fluoresecamine untuk amine primer, asam amino kecuali prolin dan hidroksiprolin
Obat : amphetamine
Senyama amin alifatik :
Etanilamin
Metal etil amin
Cara ini :
Tidak perlu pemanasan
5-10 menit setelah “spray” → timbul fluoresensi (untuk Rf)
Fluoresensi dapat diukur pada uv
366 nm
3. Dragendorf (bismuth subnitrat dalam 20% HOAC)
Cholin
Phosphatids (lecithin, lysoleciyhin, sphingomyelin)
Alkaloid-alkaloid (atropine, strychnine, nicotin, morphine, methadone)
4. Asam phosphomoblidat ( 5% dalam isopropanol)
Lipid, steroid, lactones, hydroxyacids, ketoacids dll.
Sensitivitas 0,1-1,0
5. Curpic acetate 3% dalam 8%
Lipid
Perlu pemanasan sensitivitas : 1
6. Ag acetate (Silver acetate) 1% dalam
Barbiturates
Obat obatan :
Iodoplatine
Mercuric sulfate
Diphenylcarbazone
Toxicology System : deteksi obat dalam urin = cara cepat
Lapis tipis : silica gel (siap pakai)
Solvent hanya dibedakan atas :
1) Untuk barbiturate
Etil asetat : methanol : 28%amonia – 90 : 7 : 3
v Development : 35 menit
v Pengeringan : , 5 menit
v Pewarnaan : fluorescanime
2) Untuk alkaloid dan ampetamin
Solvent = etil asetat : methanol : 28% ammonia : = 85 : 13,5 : 1,0 : 0,5
v Development : 35 menit
v Pengeringan : , 5 menit
v Pewarnaan : iodoplatinate
v Persiapan sampel kompeks
v Perlu pH tertentu
Problem dalam TLC & Paper Chromatography
1. Substrat bebas kontaminasi
2. Sampel tidak “overspotted”
Kering → masuk jar → tailing ( apabial diamsukkan dalam keadaan basah terjadi tailing)
3. Jar = chamber bebas kontaminasi
Equilibrated (diseimbangkan)
Bertutup rapat
4. Plat (untuk TLC) setelah diangkat letakkan mendatar, keringkan udara
Kesalahan
1. Tutup jar dibuka
→ spot difuse ( spot-nya melebar)
→ waktu deviasi memanjang
2. Sampel berlebihan → tailing
3. Spot sampel tidak kering → tailing
4. Solvent kontak dengan sampel → tailing
5. Jar tidak terutup sempurna atau letak plat tidak sempurna → solvent front tidak menentu
6. Pengamatan sulit/tidak jelas karena bahan karing sempurna tidak diwarnai
7. Sistem solvent – substrat tidak cocok/ kontaminasi → pengamatan sulit
Liquid Chromatography/column chromatography = kromatografi kolom
Dipakai untuk fraksi yang larut dalam “chleating solvent” (sbd solvent) = fase gerak
Gaya gravitasi = dari ujung atas ke bawah
Kolom : dari gelas berisi sorbent
Isi : penuh/mampat dengan sorbent (sorbent material) (alumina) = fase diam
Fraksi yang diabsorpsi oleh materi dalam kolom → penurunan dihambat → kecepatan berbeda beda antar fraksi
Fraksi fraksi ~ pita pita (band) dalam kolom
+ elemen/solvent → ditampung cairan yang keluar dari kolom
Seri aliquot (seri penampung penampung kecil), pewarna urut
Analisa fraksi, mis : spektrofotometri
ok ok, rangkuman yang ini ngga jelas yah, ntar ak kasih link d 4 sharednya, tapi berhubung koneksi tidak mendukung untuk upload, kapan kapan aja yah, hehehhehe
Copyright © 2010 usan ngoceh
Blogger Templates by Splashy Templates