Rokok di Indonesia

25 February 2012

Hai blog, jd keingetan nih, sama masalah rokok di Indonesia gara gara ada yang share link ini di Facebook.



nah setelah saya cari info tentang rokok di Indonesia, saya dapat 10 fakta tentang rokok di Indonesia diantaranya :

Fakta 1:

Jumlah rokok dan perokok di Indonesia

Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia dalam hal jumlah perokok. Sekitar 60 juta penduduk Indonesia merokok. Kematian akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok tiap tahun mencapai 429.948 orang atau 1.172 orang oer hari (Profil Tembakau Indonesia,2007). Bahkan, kerugian akibat rokok melebihi pendapatan cukai. Tahun 2005 cukai sebesar Rp 32,6 trilyun dari rokok tetapi biaya pengobatan penyakit akibat rokok mencapai Rp.167 trilyun atau 5 kali lipat cukai rokok. Konsumsi rokok tahun 2008 mencapai 240 miliar batang per hari atau 658 juta batang per hari (tempo interaktif,2009). Ini berarti 330 Miliar “dibakar” oleh perokok Indonesia dalam sehari!

Fakta 2: Persentase dari perokok di Indonesia

Percaya atau tidak, prevalensi perokok terus menaik dari tahun ke tahun di Indonesia. Pada tahun 1995 terdapat 27% dewasa dan 7,1 % remaja umur 15-19 tahun yang merokok, bandingkan kenaikannya dengan tahun 2004 yang perokok dewasanya sebesar 34,4 % dengan remaja umur 15-19 tahun yang merokok sebesar 17,3% (data dari Fact Sheet TCSC ISMKMI). Data susenas tahun 2004 menunjukkan bahwa hampir 70% laki-laki berpendidikan rendah adalah perokok. Pengetahuan kesehatan keluarga miskin yang berpendidikan rendah inilah yang tampaknya menjadi penyebabnya.

Fakta 3: Harga dan Cukai rokok di Indonesia.

Harga rokok di Indonesia sangat rendah karena cukai yang dikenakan sangat rendah (yakni 38% terendah setelah kamboja), sehingga konsumsi rokok meningkat. Hal ini bisa dibandingkan dengan harga jual rokok Marlboro pada tahun 2008 yang di Singapura berharga USD 8.64, di Malaysia USD 2,56 sementara di Indonesia hanya USD 1,01 (data dari Fact Sheet TCSC ISMKMI). Rokok juga menjadi pengeluaran terbesar kedua bagi para rakyat Indonesia. Pada data di Lembaga Demografi FE UI tahun 2006 tercatat pengeluaran rokok sebesar 11,89%, setengahnya dari pengeluaran terhadap padi-padian yang mencapai 22,10%, namun lebih tinggi daripada Listrik, telepon dan BBM yang sebesar 10,95 % serta lebih tinggi dari pada Sewa dan Kontrak yang mencapai 8,82%.

Fakta 4 : Peningkatan cukai tembakau tidak akan mengurangi pendapatan negara.

Penerimaan cukai tembakau meningkat 29 kali lipat dari Rp 1,7 trilyun menjadi Rp. 49,9 trilyun dari tahun 1990-2008. Ini bukti bahwa kenaikan tingkat cukai tembakau yang dilakukan pemerintah efektif untuk meningkatkan penerimaan negara. Dengan fakta ini, mitos bahwa peningkatan cukai tembakau akan mengurangi penerimaan negara dapat terbantahkan. Ironisnya, kontribusi cukai ini terhadap total penerimaan negara menurun menjadi 5,2% pada tahun 2008. Peningkatan cukai sebesar 2 kali lipat akan menambah

  1. Pendapatan masyarakat sebesar Rp. 491 Milyar
  2. Output perekonomian sebesar Rp. 333 Milyar
  3. Lapangan kerja sebanyak 281.135

Dilain sisi, peningkatan cukai menjadi 57%, maka:

  1. Jumlah perokok akan berkurang 6,9 juta orang
  2. Jumlah kematian terkait rokok turun 2,4 juta
  3. Penerimaan negara dari cukai tembakau bertaambah dengan Rp. 50,1 trilyun.

(Sumber : Lembaga Demografi FE-UI)

Fakta 5 : Perokok pasif di Indonesia

Dari data Susenas tahun 2004, 71 % keluarga mempunyai satu perokok, 84 % perokok berusia 15 tahun ke atas. Merokok di rumah membuat anggota keluarga lainnya menjadi perokok pasif yang 3 kali lebih berisiko daripada perokok itu sendiri. Berdasarkan data pada tahun 2004, perokok pasif terbesar di Indonesia adalah perempuan (66 %).

Fakta 6 : Iklan rokok

Iklan, promosi dan sponsor rokok adalah strategi pemasaran ampuh untuk mempengaruhi anak dan remaja. Berdasarkan studi UHAMKA dan Komnas Anak pada tahun 2007 terdapat 99,7% anak melihat iklan rokok di televisi, 68% berkesan positif pada Iklan rokok, serta 50% lebih percaya diri seperti di Iklan.

Fakta 7: Rokok dan pertanian tembakau

Produksi rokok yang terus meningkat 7x dari 35 ke 235 Milyar batang selama 1961-2005 mengindikasikan pemenuhan suplai dari tembakau Impor. Pertanian tembakau lokal pun bukan menjadi penghasil utama tembakau, hal ini ditunjukkan dengan nilai ekspor netto (nilai ekspor dikurangi nilai impor) pada rentang waktu 2001-2005 yang minus USD 27-48 juta, atau rata-rata USD 35 juta per tahun.

Fakta 8 : Pengendalian konsumsi rokok tidak akan mematikan petani tembakau

Seperti industri rokok, pengendalian konsumsi rokok tak akan mematikan petani tembakau. Bila kebutuhan industri rokok akan tembaku berkurang, yang terkena dampaknya adalah importir tembakau. Hal ini dikarenakan karena produksi nasional tembakau pada tahun 2007 berjumlah 164.851, ekspor tembakau 46.834, kebutuhan industri 187.759, sementara impor berjumlah 69.742 (37%). Berarti baru 37 tahun lagi petani tembakau akan terancam.

Fakta 9: Pengendalian konsumsi rokok tidak akan mematikan industri rokok

Di negara maju, tak ada industri rokok yang tutup karena pengendalian konsumsi rokok. Di Indonesia, belum ada peraturan pengendalian tembakau, namun sudah ada industri yang bangkrut karena tak mampu menyaingi industri rokok yang besar dan multinasional.

Fakta 10: Pengendalian konsumsi rokok mengurangi pendapatan negara dari cukai rokok?

Rokok adalah produk inelastis dan adiktif, ini berarti rokok akan terus dibeli jika harganya terjangkau. Bila harganya tinggi, pendapatan cukai akan naik dan penduduk miskin mengurangi konsumsi. Berkurangnya konsumsi rokok tentu akan mengurangi peneluaran negara dan rakyat untuk mengobati penyakit akibat rokok yang sebesar Rp 167 triliun.

Nah, ada lagi informasi dari detiknews, bahwa implementasi pengetatan penjualan rokok pasca putusan MK :

1. Bungkus rokok bergambar foto yang mengerikan. Foto ini berupa akibat dampak merokok.
2. Bungkus rokok dilengkapi huruf braile tentang bahaya merokok
3. Iklan rokok dilarang tayang di televisi.
4. Iklan gaya hidup yang menujukkan simbol kepribadian seseorang dilarang tayang di media. Meski tanpa menunjukan brand rokok, iklan ini juga akan dilarang.

"Ada iklan gaya hidup lelaki yang perkasa naik motor. Tidak menunjuk pada brand rokok. Itu namanya denormalisasi. Masa racun kok diiklankan?" tandas Joni.

Saat ini juga sedang di bahas oleh DPR RUU Penangulangan Dampak Tembakau Bagi Kesehatan. RUU yang telah dibahas lebih dari 5 tahun ini diharapkan akan mempersulit peredaran rokok di masyarakat.

Poin penting dalam RUU tersebut adalah:

1. Pembelian rokok bisa lewat mesin khusus.
2. Penjual tokok tidak boleh memajang rokok di etalase toko.
3. Tidak boleh menaruh rokok di etalase belakang kasir.
4. Pembeli harus menunjukkan KTP untuk menunjukkan telah berusia 18 tahun.
5. Tempat penjualan harus berlogo khusus dengan izin ketat.
6. Gedung bebas asap rokok meski di tempat dugem sekali pun.
7. Dilarang menjadi sponsor semua jenis kegiatan, tanpa toleransi.
8. Dilarang membeli rokok secara batangan/ketengan.
8. Cukai rokok harus dinaikkan berkali-kali lipat.

well, semoga jumlah rokok, perokok, dan korban rokok di Indonesia, bahkan di dunia bisa berkurang, bahkan hilang sama sekali, ayo bentuk dunia sehat!

sumber : detiknews, recyclearea.wordpress.com

bedanya hidup saya sama sinetron

well, ini bedanya hidup saya sama sinetron.

kalo di sintertron :
pemeran utama cewe ngeliat pasangannya selingkuh, marah, sedih nangis, lari dari tkp kemudian hujan - meratapi nasib -
kalo idup saya : dari rumah di margahayu , ke rancamanyar, ke rumah lagi, ke gunung batu , kemudian dapet sms kumpulnya ngga jadi yang isinya sesingkat " loh emang ngga dapet jarkom kalau diundur senin" , ambil kunci motor, kemudian hujan -meratapi nasib-

kalo kelanjutannya sinetron : pemeran utama cowo nya bakal ngejar cewe nya terus ngejelasin kalau itu salah paham, minta maaf kemudian baikan
kalo kelanjutan idup saya : cuma ujan yang tambah gede, kemudian berhenti di tukang duren, beli satu, kemudian pulang dan mengira ngga ada siapapun biar bisa ngabisin sendiri, ternyata c teteh masih d rumah, dan kemudian durennya dimakan ber2, setelah abis teteh dijemput pacarnya kemudian ditinggal sendiri

intinya kehidupan saya sama sinteron cuma di "Kemudian Hujan..."

#gigit gigit kulit duren

Make baby clothes (baju bayi buat dede Kirana)

21 February 2012

Hai blog, udah lama ngga ketemu, apa kabar nih? Kayanya sama kaya keadaan kamar yang selama uas ngga diberesin sama sekali deh.
Maaf maaf baru libur nih, hhhe udah lama ketang, hhhe cuma baru buka blog aja, kemaren kemaren internetan buat download film doang, hhhe kapan lagi libur, satu semester lagi??!

nah berhubung libur, kerjaan saya ya dirumah terus (nikmatin ajah waktu di rumah, ntar udah mulai kuliah ma pengen pulang terus) nah karena di rumah terus, maka baju yang dipake ya baju buat di rumah, pake celana pendek (yaaaa semacam boxer lah yah), masalahnya karena keseringan dipake dan udah uzur juga itu celana, banyak banget yang bolong atau sobek tergerus waktu (padahal ngga bersahabat aja itu celana ama pantat) jadi untuk menyelamatkan krisis celana pendek sya minta mama buatin celana pendek, dan beliau hanya berkata " bikin weh sendiri, sok sini dikasih tau caranya " , deuh asem. Tapi begitulah dimulainya pembuatan baju ini.

>> ukur - ukur - garis - potong - jait - obras - kelim - pasang karet - selesai lah celana pendek sayah, hahahahah

tapi setelah celananya jadi, masih ada sisa bahan, berhubung bahannya warna item dan cukup buat baju bayi, dan emang papa nya itu orok berobsesi ngebeliin baju item, maka sisa bahannya saya buat baju bayi, hehheheh maaf ya dede Kiran ponakanku yang lucunya melebihi Afika tapi kalah kece sama tantenya, hahahah ntar bajunya samaan sama celana pendek tantemu ini, hahahah, dan jadilah baju ini saudara saudara


yah yah, berhubung ini bahan sisa, jadi supaya cukup terpaksa garis garisnya seperti begini, atasnya membujur, tapi yang bawah menyamping, hhhe maaf ya de,,,,

Well, kayak yang udah saya bilang, baju bayi ini buat keponakan saya, jadi modelnya ya keponakan saya, okeeeeeeeeeeeeee. Kirana, selamat fashion show, hahahha

tuh kan dede nya seneng, hahahhaha, next
Setelah ngorek", ternyata masih ada sisa bahan, dan sisanya banyak banget (yaaaah berhubung kita pada kecil kecil badannya) , sisa kain buat bikin seragam saya sama teteh yang ke-2 buat nikahan teteh saya yang pertama. Nah begini nih seragamnya
yaudah saya bilang sama teteh saya yang pertama (Mamanya Kiran), "Teh, bahan yang ini jadiin baju buat si dede yah, kan teteh punya baju sarimbit sama Aa warna merah marun, yaudah dede bikinin juga yang merah marun, jadi kalau ada acara keluarga samaan semua, papa punya seragam batik merah marun, mama punye kebaya merah marun, aku sama Teh Alyan punya dress yang merah marun, Teh Ina sama Aa kan yang sarimbit, nanti dede juga bikin dress merah marun dari bahan sisa aku sama teh Alyan, oke oke" . Sipp, dan teteh saya pun meng-iya-kan. emang mau gimana modelnya ??? Terus saya gambarin deh tuh modelnya,

ih apaan kaya gitu jelek banget, teu kaharti gambarna. "Ih, bagus tau, jangan diliat gamabrnya,konsepnya aja weh" . Atuh da butut gambarna. Oke, saya tau gambaran saya jelek, fine! Jelek Banget. jadi saya cariin di internet yang modelnya mirip kaya gitu biar teteh saya ngerti maksud saya bajunya gimana. Nih, begini loh maksudnya


dapet dari mbah Google

Ok, it's a Yes. Polanya masih sama kaya bikin baju yang item, masalahnya bahannya licin banget, dipotong aja bahannya mugal megol, wiiiih dijaitnya lebih parah lagi. Belum lagi bikin kerutan buat roknya, ampuuuun ngerut 3 lapis, subhanallah cangkeulnya, hahhahhah. Yah, tapiatas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya baju ini jadi , maka dengan ini saya menyatakan baju ini selesai dibuat


tampak belakang
tampak depan
kata teteh saya "hhha lebih bagus dari gambarnya"
sial, saya ga tau mesti kesel apa seneng, kalimat teteh saya bisa diartikan seperti ini :
  1. Hasil jaitan kamu bagus ternyata
  2. Jelek banget sih gambarannya
ok bajunya udah jadi, sekarang tinggal pake bajunya. Kiranaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, maa senyumnya

eeeeeeeeeeeeeeh mana senyumnya
kok cuma dikit, ayo agak diterik lagi senyumnya
naaaah baguuus.

"San ini sisa batik dibikin apa yah?" 'Bikin yukata ajah' "Apaan?" 'Kimono' "Kayak gimana"
'(kali ini kapok pake gambar) Itu kaya baju barbie yang aku buat begini nih'

"bagus sih, cuma susah mun anak kecil pake sepan mah"
'yaudah bikin hanbok ajah'
"apaan lagi"
'itu baju tradisional korea, atasnya mirip kimono, tapi bawahnya ngembang'
"ah ntar aja deh, ngga ada bahan kombinasinya, masa batik semua"
'Yaudah ntar aja'

Nah gitu deh selesai ceritanya, hahaha ntar kapan kapan cerita lagi, dadah blooooog aku mau nonton dulu hhe udah beres download nih